GLOBALISASI
A. Capaian Pembelajaran
Memahami tentang pengertian globalisasi, ciri globalisasi, teori
globalisasi, sejarah globalisasi dan dampak dari globalisasi
B. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi globalisasi ini
diharapkan siswa dapat memahami, menjelaskan, mengidentifikasi,
mendeskripsikan, tentang era globalisasi dewasa ini.
Indikator keberhasilan
dari proses pembelajaran ini, diharapkan mahasiswa dapat :
1.
menjelaskan pengertian
globalisasi
2. mengidentifikasi ciri-ciri globalisasi
3. menjelaskan teori globalisasi
4. mendeskripsikan sejarah globalisasi
5. menjelaskan dampak-dampak globalisasi
C. Materi Pembelajaran
Globalisasi
didorong oleh perkembangan bidang komunikasi dan transportasi. Sejak abad ke
20, kedua bidang tersebut mengalami perkembangan yang cukup pesat. Perkembangan
tersebut ditunjukkan dengan berbagai penemuan-penemuan baru dimana sekarang,
penemuan abad ke 20 telah dikembangkan menjadi berbagai peralatan modern,
seperti televisi, komputer, pesawat terbang, telepon, satelit dan lain-lain.
Peralatan-peralatan tersebut menyebabkan suatu peristiwa dapat dengan cepat
diinformasikan ke seluruh penjuru dunia. Semua orang di berbagai belahan dunia juga dapat berkomunikasi dengan
mudah. Adanya peralatan tersebut juga memudahkan terjadinya pemindahan barang
dan manusia. Lalu siapa saja orang-orang
yang berjasa dalam penemuan bidang komunikasi dan transportasi? Ada
beberapa nama ilmuwan yang berjasa dalam mengembangkan bidang komunikasi dan
transportasi. Diantaranya adalah Alexander Graham Bell yang berjasa menemukan
pesawat telepon, James Watt penemu mesin uap, Guglielmo Marconi penemu radio,
selain itu masih banyak tokoh-tokoh lain yang berjasa di bidang komunikasi dan
transportasi.
- Pengertian Globalisasi
Globalisasi diambil dari kata global, yang artinya universal.
Achmad Suparman menyatakan globalisasi adalah suatu proses menjadikan sesuatu
(benda atau perilaku) sebagai ciri dari setiap individu di dunia ini tanpa
dibatasi oleh wilayah. Globalisasi belum memiliki definisi yang mapan, kecuali
sekedar definisi kerja (working definition), sehingga tergantung dari
sisi mana orang melihatnya. Ada yang memandangnya sebagai suatu proses sosial,
atau proses sejarah, atau proses alamiah yang akan membawa seluruh bangsa dan
negara di dunia makin terikat satu sama lain, mewujudkan satu tatanan kehidupan
baru atau kesatuan ko-eksistensi dengan menyingkirkan batas-batas geografis,
ekonomi dan budaya masyarakat.
Di
sisi lain, ada yang melihat globalisasi sebagai sebuah proyek yang diusung oleh
negara-negara adikuasa, sehingga bisa saja orang memiliki pandangan negatif
atau curiga terhadapnya. Dari sudut pandang ini, globalisasi tidak lain adalah
kapitalisme dalam bentuknya yang paling mutakhir. Negara-negara yang kuat dan
kaya praktis akan mengendalikan ekonomi dunia dan negara-negara kecil makin
tidak berdaya karena tidak mampu bersaing. Sebab, globalisasi cenderung
berpengaruh besar terhadap perekonomian dunia, bahkan berpengaruh terhadap
bidang-bidang lain seperti budaya dan agama. Theodore Levitte merupakan orang
yang pertama kali menggunakan istilah globalisasi pada tahun 1985.
Scholte melihat bahwa ada beberapa
definisi yang dimaksudkan orang dengan globalisasi :
1.
Internasionalisasi,
globalisasi diartikan sebagai meningkatnya hubungan internasional. Dalam hal ini masing-masing negara tetap mempertahankan identitasnya
masing-masing, namun menjadi semakin tergantung satu sama lain.
2.
Liberalisasi,
globalisasi juga diartikan dengan semakin diturunkan batas antar negara,
misalnya hambatan tarif ekspor impor, lalu lintas devisa, maupun migrasi.
3.
Universalisasi,
globalisasi juga digambarkan sebagai semakin tersebarnya hal material maupun
imaterial ke seluruh dunia. Pengalaman di satu lokalitas dapat menjadi pengalaman
seluruh dunia.
4.
Westernisasi,
adalah salah satu bentuk dari universalisasi dengan semakin menyebarnya pikiran
dan budaya dari Barat sehingga mengglobal.
5.
Hubungan
transplanetari dan suprateritorialitas, arti yang kelima
ini berbeda dengan keempat definisi di atas. Pada empat definisi pertama,
masing-masing negara masih mempertahankan status ontologinya, Pada pengertian
yang kelima, dunia global memiliki status ontologi sendiri, bukan sekedar
gabungan negara-negara.
- Ciri Globalisasi
Berikut ini beberapa ciri yang menandakan semakin berkembangnya fenomena
globalisasi di dunia. Hilir mudiknya kapal-kapal pengangkut barang antar negara
menunjukkan keterkaitan antar manusia di seluruh dunia.
1.
Perubahan dalam konstantin
ruang dan waktu. Perkembangan barang-barang seperti telepon genggam, televisi
satelit, dan internet menunjukkan bahwa komunikasi global terjadi demikian
cepatnya, sementara melalui pergerakan massa semacam turisme memungkinkan kita
merasakan banyak hal dari budaya yang berbeda.
2.
Pasar dan produksi ekonomi di
negara-negara yang berbeda menjadi saling bergantung sebagai akibat dari
pertumbuhan perdagangan internasional, peningkatan pengaruh perusahaan
multinasional, dan dominasi organisasi semacam World Trade Organization (WTO).
3.
Peningkatan
interaksi kultural melalui perkembangan media massa terutama televisi, film,
musik dan transmisi berita dan olah raga internasional. Saat ini kita dapat
mengkonsumsi dan mengalami gagasan dan pengalaman baru mengenai hal-hal yang
melintasi beraneka ragam budaya, misalnya dalam bidang fashion, literatur dan
makanan.
4.
meningkatnya
masalah bersama, misalnya pada bidang lingkungan hidup, krisis multinasional,
inflasi regional dan lain-lain.
Kennedy dan Cohen menyimpulkan bahwa transformasi ini telah membawa kita
pada globalisme, sebuah kesadaran dan pemahaman baru bahwa dunia adalah satu.
Giddens menegaskan bahwa kebanyakan dari kita sadar bahwa sebenarnya diri kita
turut ambil bagian dalam sebuah dunia yang harus berubah tanpa terkendali yang
ditandai dengan selera dan rasa ketertarikan akan hal sama, perubahan dan
ketidakpastian, serta kenyataan yang mungkin terjadi. Sejalan dengan itu, Peter
Drucker menyebutkan globalisasi sebagai zaman transformasi sosial.
Jadi
dapat disimpulkan bahwa ciri dari globalisasi adalah batas antar negara semakin
menipis. Perkembangan teknologi dan komunikasi menjadi penyebab hilangnya
batas-batas negara. Sekarang orang dengan
mudah dapat menghubungi kerabat atau teman yang berada di negara lain
dengan menggunakan telepon, adanya internet. Informasi mudah menyebar, kegiatan
perdagangan semakin luas dan terbuka hingga melintasi batas-batas wilayah
sebuah negara.
- Teori Globalisasi
Cochrane dan Pain menegaskan bahwa
dalam kaitannya dengan globalisasi, terdapat teoritis yang dapat dilihat, yaitu
:
1.
Para
globalis percaya bahwa globalisasi adalah sebuah kenyataan yang memiliki
konsekuensi nyata terhadap bagaimana orang dan lembaga di seluruh dunia
berjalan. Mereka percaya bahwa negara-negara dan kebudayaan lokal akan hilang
diterpa kebudayaan dan ekonomi global yang homogen, meskipun demikian, para
globalis tidak memiliki pendapat sama mengenai konsekuensi terhadap proses
tersebut.
2.
para
globalis positif dan optimistis menanggapi dengan baik perkembangan semacam itu
dan menyatakan bahwa globalisasi akan menghasilkan masyarakat dunia yang
toleran dan bertanggungjawab.
3.
para
globalis pesimis berpendapat bahwa globalisasi adalah sebuah fenomena negatif
karena hal tersebut sebenarnya adalah bentuk penjajahan Barat (terutama Amerika
Serikat) yang memaksa sejumlah bentuk budaya dan konsumsi yang homogen dan
terlihat sebagai sesuatu yang benar di permukaan. Beberapa dari mereka kemudian
membentuk kelompok untuk menentang globalisasi (antiglobalisasi).
4.
para
tradisionalis tidak percaya bahwa globalisasi tengah terjadi. Mereka merujuk
bahwa kapitalisme telah menjadi sebuah fenomena internasional selama ratusan
tahun. Apa yang tengah kita alami saat ini hanyalah merupakan tahap lanjutan,
atau evolusi dari produksi dan perdagangan kapital.
5.
para
transformasionalis berada diantara para globalis dan tradisionalis. Mereka
setuju bahwa pengaruh globalisasi telah sangat dilebih-lebihkan oleh para
globalis. Namun mereka juga berpendapat bahwa sangat bodoh jika kita menyangkal
keberadaan konsep ini. Posisi teoritis ini berpendapat bahwa globalisasi
seharusnya dipahami sebagai “seperangkat hubungan yang saling berkaitan dengan
murni melalui sebuah kekuatan, yang sebagian besar tidak terjadi secara
langsung”.mereka menyatakan bahwa proses ini bisa dibalik, terutama ketika hal
tersebut negatif atau setidaknya dapat dikendalikan.
- Sejarah Globalisasi
Banyak
sejarawan yang menyebut globalisasi sebagai fenomena di abad ke 20 ini yang
dihubungkan dengan bangkitnya ekonomi internasional. Padahal interaksi dan globalisasi
dalam hubungan antar bangsa di dunia telah ada sejak berabad-abad yang lalu.
Bila ditelusuri, benih-benih globalisasi telah tumbuh ketika manusia mulai
mengenal perdagangan antar negeri sekitar tahun 1000 dan 1500 M. Saat itu, para
pedagang dari Tiongkok dan India mulai menelusuri negeri lain baik melalui
jalan darat (seperti jalur sutera) maupun jalan laut untuk berdagang. Fenomena
berkembangnya perusahaan McDonald di seluruh pelosok dunia menunjukkan telah
terjadinya globalisasi.
Fase
selanjutnya ditandai dengan dominasi perdagangan kaum muslim di Asia dan
Afrika. Kaum muslim membentuk jaringan perdagangan yang antara lain meliputi
Jepang, Tiongkok, Vietnam, Indonesia, Malaka, India, Persia, Pantai Afrika
Timur, Laut Tengah, Venesia dan Genoa. Disamping membentuk jaringan dagang,
kaum pedagang muslim juga menyebarkan nilai-nilai agamanya, nama-nama, abjad,
arsitek, nilai sosial dan budaya Arab ke warga dunia.
Fase
selanjutnya ditandai dengan eksplorasi dunia secara besar-besaran oleh bangsa
Eropa. Spanyol, Portugis, Inggris dan Belanda adalah pelopor-pelopor eksplorasi
ini. Hal ini didukung pula dengan terjadinya revolusi industri yang
meningkatkan keterkaitan antar bangsa dunia. Berbagai teknologi mulai ditemukan
dan menjadi dasar perkembangan teknologi saat ini, seperti komputer dan
internet. Pada saat itu, berkembang pula kolonialisasi di dunia yang membawa
pengaruh besar terhadap difusi kebudayaan di dunia.
Semakin berkembangnya industri dan kebutuhan akan bahan baku serta pasar
juga memunculkan berbagai perusahaanmultinasional di dunia. Di Indonesia
misalnya, sejak politik pintu terbuka, perusahaan-perusahaan Eropa membuka
berbagai cabangnya di Indonesia. Freeport dan Exxon dari Amerika Serikat,
Unilever dari Belanda, British Petroleum dari Inggris adalah beberapa
contohnya. Perusahaan multinasional seperti ini tetap menjadi ikon globalisasi
hingga saat ini.
Fase
selanjutnya terus berjalan dan mendapat momentumnya ketika perang dingin
berakhir dan komunisme di dunia runtuh. Runtuhnya komunisme seakan memberi
pembenaran bahwa kapitalisme adalah jalan terbaik dalam mewujudkan
kesejahteraan dunia. Implikasinya, negara-negara di dunia mulai menyediakan
diri sebagai pasar yang bebas. Hal ini didukung pula dengan perkembangan teknologi
komunikasi dan transportasi. Alhasil, sekat-sekat antar negarapun mulai kabur.
- Reaksi Masyarakat Terkait Globalisasi
- Gerakan pro-globalisasi
Pendukung globalisasi disebut juga
(pro-globalisasi) menganggap bahwa globalisasi dapat meningkatkan kesejahteraan
dan kemakmuran ekonomi masyarakat dunia. Mereka berpijak pada teori keunggulan
komparatif yang dicetuskan oleh David Ricardo. Teori ini menyatakan bahwa suatu
negara dengan negara lain saling bergantung dan dapat saling menguntungkan satu
sama lainnya, dan salah satu bentuknya adalah ketergantungan dalam bidang
ekonomi. Kedua negara dapat melakukan transaksi pertukaran sesuai dengan
keunggulan komparatif pada produk kamera digital (mampu mencetak lebih efisien
dan bermutu tinggi) sementara Indonesia memiliki keunggulan komparatif pada
produk kainnya. Dengan teori ini, Jepang dianjurkan untuk menghentikan produksi
kainnya dan mengalihkan faktor-faktor produksinya untuk memaksimalkan produksi
kamera digital, lalu menutupi kekurangan penawaran kain denga membelinya dari
Indonesia, begitu juga sebaliknya.
Salah satu penghambat utama terjadinya
kerjasama diatas adalah adanya larangan-larangan dan kebijakan proteksi dari
pemerintah suatu negara. Di satu sisi, kebijakan ini dapat melindungi produksi
dalam negeri, namun di sisi lain hal ini akan meningkatkan biaya produksi
barang impor sehingga sulit menembus pasar negara yang dituju. Para
pro-globalisasi tidak setuju akan adanya proteksi dan larangan tersebut, mereka
menginginkan dilakukannya kebijakan perdagangan bebas sehingga harga
barang-barang dapat ditekan, akibatnya permintaan akan meningkat. Karena
permintaan meningkat, kemakmuran akan meningkat dan begitu seterusnya.
Beberapa kelompok pro-globalisme juga
mengkritik Bank Dunia da IMF, mereka berpendapat bahwa kedua badan tersebut
hanya mengontrol dan mengalirkan dana kepada suatu negara, bukan kepada suatu
koperasi atau perusahaan. Sebagai hasilnya, banyak pinjaman yang mereka berikan
jatuh ke tangan para diktator yang kemudian menyelewengkan dan tidak
menggunakan dana tersebut sebagaimana mestinya, meninggalkan rakyatnya dalam
lilitan hutang negara, dan sebagai akibatnya tingkat kemakmuran akan menurun.
Karena tingkat kemakmuran menurun, akibatnya masyarakat negara itu terpaksa
mengurangi tingkat konsumsinya, termasuk konsumsi barang impor, sehingga laju
globalisasi akan terhambat dan (menurut mereka) mengurangi kesejahteraan
penduduk dunia.
- Gerakan anti globalisasi
Anti globalisasi adalah suatu istilah
yang umum digunakan untuk memaparkan sikap politis orang-orang dan kelompok
yang menentang perjanjian dagang global dan lembaga-lembaga yang mengatur
perdagangan antar negara seperti organisasi perdagangan dunia (WTO : World Trade Organization).
Anti globalisasi dianggap oleh sebagian orang sebagai gerakan sosial,
sementara yang lainnya menganggapnya sebagai istilah umum yang mencakup
sejumlah gerakan sosial yang berbeda-beda. Apapun juga maksudnya, para peserta
dipersatukan dalam perlawanan terhadap ekonomi dan sistem perdagangan global
saat ini, yang menurut mereka mengikis lingkungan hidup, hak-hak buruh,
kedaulatan nasional, dunia ketiga, dan banyak lagi penyebab-penyebab lainnya.
Gerakan anti globalisasi lebih suka
menyebut diri mereka sebagai Gerakan Keadilan Global, gerakan dari semua
gerakan atau sejumlah istilah lainnya.
- Globalisasi Perekonomian
Globalisasi perekonomian merupakan suatu proses kegiatan ekonomi dan
perdagangan, dimana negara-negara di seluruh dunia menjadi satu kekuatan pasar
yang semakin terintegrasi dengan tanpa rintangan batas teritorial negara.
Globalisasi perekonomian mengharuskan penghapusan seluruh batasan dan hambatan
terhadap arus modal, barang dan jasa.
Ketika
globalisasi ekonomi terjadi, batas-batas suatu negara akan menjadi kabur dan
keterkaitan antara ekonomi nasional dengan perekonomian internasional akan
semakin erat. Globalisasi perekonomian di satu pihak akan membuka peluang pasar
produk dari dalam negeri ke pasar internasional secara kompetitif, sebaliknya
juga membuka peluang masuknya produk-produk global ke dalam pasar domestik.
Menurut Tanri Abeng,
perwujudan nyata dari globalisasi ekonomi antara lain terjadi dalam
bentuk-bentuk berikut :
1. Globalisasi Produksi.
Perusahaan berproduksi di berbagai negara,
dengan sasaran agar biaya produksi menjadi lebih rendah. Hal ini dilakukan baik
karena upah buruh yang rendah, tarif bea masuk yang murah, infrastruktur yang memadai ataupun karena iklim usaha dan politik yang kondusif.
Dunia dalam hal ini menjadi lokasi manufaktur global.
2. Globalisasi Pembiayaan.
Perusahaan global mempunyai akses
untuk memperoleh pinjaman atau melakukan investasi (baik dalam bentuk
portofolio ataupun langsung) di semua negara di dunia. Sebagai contoh, PT
Telkom dalam memperbanyak satuan sambungan telepon, atau PT Jasa Marga dalam
memperluas jaringan jalan tol telah memanfaatkan sistem pembiayaan dengan pola
BOT (Build Operate Transfer) bersama mitra usaha dari manca negara.
3.
Globalisasi
Tenaga Kerja.
Kehadiran tenaga kerja asing merupakan gejala
terjadinya globalisasi tenaga kerja. Perusahaan global akan mampu memanfaatkan tenaga kerja dari seluruh dunia
sesuai kelasnya, seperti penggunaan staf profesional diambil dari tenaga kerja
yang telah memiliki pengalaman internasional atau buruh kasar yang biasa
diperoleh dari negara berkembang. Dengan globalisasi
maka human movement akan semakin
mudah dan bebas.
4.
Globalisasi Jaringa Informasi
Masyarakat suatu negara dengan mudah dan
cepat mendapatkan informasi dari negara-negara di dunia karena kemajuan teknologi, antara melalui : TV,
radio, media cetak dan lain-lain. Dengan jaringan komunikasi yang semakin maju
telah membantu meluasnya pasar ke berbagai belahan dunia untuk barang yang
sama. Sebagai contoh, KFC, Celana Jeans Levis atau
hamburger melanda semua pasar. Akibatnya selera masyarakat dunia baik yang berdomisili di kota ataupun di
desa menuju pada selera global.
5. Globalisasi Perdagangan
Hal ini terwujud dalam bentuk penurunan
dan penyeragaman tarif serta penghapusan berbagai hambatan non tarif. Dengan
demikian kegiatan perdagangan dan persaingan menjadi semakin cepat, ketat dan
fair.
Thompson mencatat bahwa kaum globalis mengklaim saat ini telah terjadi
sebuah intensifikasi secara cepat dalam investasi dan perdagangan
internasional. Misalnya secara nyata perekonomian nasional telah menjadi bagian
dari perekonomian global yang ditengarai dengan adanya kekuatan pasar dunia.
- Kebaikan Globalisasi Ekonomi
- Produksi global dapat ditingkatkan.
Pandangan ini sesuai dengan teori
“Keuntungan Komparatif” dari David Ricardo. Melalui spesialisasi dan
perdagangan faktor-faktor produksi dunia dapat digunakan dengan lebih efisien,
output dunia bertambah dan masyarakat akan memperoleh keuntungan dari
spesialisasi dan perdagangan dalam bentuk pendapatan yang meningkat, yang
selanjutnya dapat meningkatkan pembelanjaan dan tabungan.
- Meningkatkan kemakmuran masyarakat dalam suatu negara.
Perdagangan yang lebih bebas memungkinkan
masyarakat dari berbagai negara mengimpor lebih banyak barang dari luar negeri.
Hal ini menyebabkan konsumen mempunyai pilihan barang
yang lebih banyak. Selain itu, konsumen juga dapat menikmati barang yang lebih
baik dengan harga yang lebih rendah.
- Meluaskan pasar untuk produk dalam negeri.
Perdagangan luar negeri yang lebih bebas
memungkinkan setiap negara memperoleh pasar yang lebih luas dari pasar dalam
negeri.
- Dapat memperoleh lebih banyak modal dan teknologi yang lebih baik.
Modal dapat
diperoleh dari investasi asing dan terutama dinikmati oleh negara-negara
berkembang karena masalah kekurangan modal dan tenaga ahli serta tenaga
terdidik yang berpengalaman kebanyakan dihadapi oleh negara-negara berkembang.
- Menyediakan dana tambahan untuk pembangunan ekonomi.
Pembangunan
sektor industri dan berbagai sektor lainnya bukan saja dikembangkan oleh
perusahaan asing, tetapi terutamanya melalui investasi yang dilakukan oleh
perusahaan swasta domestik. Perusahaan
domestik ini seringkali memerlukan modal dari bank atau pasar saham. Dana dari
luar negeri terutama dari negara-negara maju yang memasuki pasar uang dan pasar
modal di dalam negeri dapat membantu menyediakan modal yang dibutuhkan
tersebut.
- Keburukan Globalisasi Ekonomi
- Menghambat pertumbuhan sektor industri.
Salah satu efek dari globalisasi adalah
perkembangan sistem perdagangan luar negeri yang lebih bebas. Perkembangan ini
menyebabkan negara-negara berkembang tidak dapat lagi menggunakan tarif yang
tinggi untuk memberikan proteksi kepada industri yang baru berkembang (infant industry). Dengan demikian,
perdagangan luar negeri yang lebih bebas menimbulkan hambatan kepada negara
berkembang untuk memajukan sektor industri domestik yang lebih cepat. Selain
itu, ketergantungan kepada industri-industri yang dimiliki perusahaan
multinasional semakin meningkat.
- Memperburuk neraca pembayaran
Globalisasi cenderung menaikkan
barang-barang impor. Sebaliknya apabila suatu negara tidak mampu bersaing, maka
ekspor tidak berkembang. Keadaan ini dapat memperburuk kondisi neraca
pembayaran. Efek buruk lain dari globalisasi terhadap neraca pembayaran adalah
pembayaran neto pendapatan faktor produksi dari luar negeri cenderung mengalami
defisit. Investasi asing yang bertambah banyak menyebabkan aliran pembayaran
keuntungan/ pendapatan investatasi ke luar negeri semakin meningkat. Tidak
berkembangnya ekspor dapat berakibat buruk terhadap neraca pembayaran.
- Sektor keuangan semakin tidak stabil.
Salah satu efek penting dari globalisasi
adalah pengaliran investasi (modal) portofolio yang semakin besar. Investasi
ini terutama meliputi partisipasi dana luar negeri ke pasar saham. Ketika pasar
saham sedang meningkat, dana ini akan mengalir masuk, neraca pembayaran
bertambah baik dan nilai uang akan bertambah baik. Sebaliknya, ketika harga-harga
saham di pasar saham menurun, dana dalam negeri akan mengaliir ke luar negeri,
neraca pembayaran cenderung menjadi bertambah buruk dan nilai mata uang
domestik merosot. Ketidak stabilan di sektor keuangan ini dapat menimbulkan
efek buruk kepada kestabilan kegiatan ekonomi secara keseluruhan.
- Memperburuk prospek pertumbuhan ekonomi jangka panjang.
Apabila hal-hal yang dinyatakan diatas berlaku dalam
suatu negara, maka dalam jangka pendek pertumbuhan ekonominya menjadi tidak
stabil. Dalam jangka panjang pertumbuhan yang seperti ini akan mengurangi
lajunya pertumbuhan ekonomi. Pendapatan nasional dan kesempatan kerja akan
semakin lambat pertumbuhannya dan masalah pengangguran tidak dapat diatasi atau
malah semakin memburuk. Pada akhirnya, apabila globalisasi menimbulkan efek
buruk kepada prospek pertumbuhan ekonomi jangka panjang suatu negara,
distribusi pendapatan menjadi semakin tidak adil dan masalah sosial ekonomi
masyarakat semakin bertambah buruk.
- Globalisasi Kebudayaan
Globalisasi mempengaruhi
hampir semua aspek yang ada di masyarakat, termasuk diantaranya aspek budaya.
Kebudayaan dapat diartikan sebagai nilai-nilai (values) yang dianut oleh masyarakat ataupun persepsi yang dimiliki
oleh warga masyarakat terhadap berbagai hal. Baik nilai-nilai maupun persepsi
berkaitan dengan aspek-aspek kejiwaan/ psikologis, yaitu apa yang terdapat
dalam alam pikiran. Aspek-aspek kejiwaan ini menjadi penting artinya apabila
disadari, bahwa tiqngkah laku seseorang sangat dipengaruhi oleh apa yang ada
dalam alam pikiran orang yang bersangkutan. Sebagai salah satu hasil pemikiran
dan penemuan seseorang adalah kesenian, yang merupakan subsistem dari
kebudayaan.
Globalisasi sebagai
sebuah gejala tersebarnya nilai-nilai dan budaya tertentu ke seluruh dunia
(sehingga menjadi budaya dunia atau world
culture) telah terlihat semenjak lama. Cikal bakal dari persebaran budaya dunia ini dapat
ditelusuri dari perjalanan para penjelajah Eropa Barat ke berbagai tempat di
dunia ini
Namun,
perkembangan globalisasi kebudayaan secara intensif terjadi pada awal ke 20
dengan berkembangnya teknologi komunikasi. Kontak melalui media menggantikan
kontak fisik sebagai sarana utama komunikasi antar bangsa. Perubahan tersebut
menjadikan komunikasi antar bangsa lebih mudah dilakukan, hal ini menyebabkan
semakin cepatnya perkembangan globalisasi kebudayaan.
Ciri
berkembangnya globalisasi kebudayaan :
- Berkembangnya pertukaran kebudayaan internasional.
- penyebaran prinsip multi kebudayaan (multiculturalism), dan kemudahan akses suatu individu terhadap kebudayaan lain di luar kebudayaannya.
- berkembangnya turisme dan pariwisata.
- semakin banyaknya imigrasi dari suatu negara ke negara lain.
- berkembangnya mode yang berskala global, seperti pakaian, film dan lain-lain.
- bertambah banyaknya even-even berskala global, seperti Piala Dunia (FIFA).
Dampak positif dari globalisasi, diantaranya : 1)
masyarakat semakin maju, 2) semangat kerja meningkat, 3) ruang sosial semakin
trbuka, 4) pertukaran budaya, dan 5) pasar semakin meluas. Sedangkan dampak
negatif dari globalisasi adalah, 1) membanjirnya produk luar negeri sehigga
menjadi persaingan dengan produk dalam negeri contoh, mainan anak-anak,
tekstil, pakaian, peralatan rumah tangga, 2)
ketergantungan terhadap negara maju, 3) lapangan kerja semakin sempit
karena persaingan bagi tenaga-tenaga professional, 4) kerusakan lingkungan
hidup, serta nilai-nilai social semakin hilang, contoh sekarang ini, orang Jawa
sudah hilang Jawanya, anak-anak tidak bisa menggunakan bahasa Jawa.
D. Latihan/ Penilaian
- Jelaskan pengertian globalisasi menurut anda dan bandingkan teori-teori globalisasi diatas serta sesuaikan dengan pendapat anda!
- Mengapa dalam globalisasi kebudayaan banyak mendapat pertentangan?
- Jelaskan menurut pendapat dan pengalaman anda mengenai dampak globalisasi budaya dengan perekonomian global!
- Pasca Pemilu Pilpres 2014 perekonomian di Indonesia, menurut beberapa pengamat ekonomi akan mengalami trend menurun. Bandingkan dengan periode sebelumnya!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar