Senin, 12 Desember 2016

Materi Kuliah IPS SD (13-14)



MEDIA PEMBELAJARAN IPS SD (Alat Peraga)


A. Kerangka Isi
      Sebagai alat bantu, media mempunyai fungsi melicinkan jalan menuju tercapainya tujuan pengajaran. Hal ini dilandasi dengan keyakinan bahwa proses belajar mengajar dengan bantuan media mempertinggi kegiatan belajar anak didik dalam tenggang waktu yang cukup lama. Itu berarti kegiatan belajar anak didik dengan bantuan media akan menghasilkan proses dan hasil belajar yang lebih baik daripada tanpa bantuan media.
      Pada bab ini akan dijelaskan secara berurutan yaitu klasifikasi media pembelajaran IPS SD, selanjutnya fungsi dan peranan media pembelajaran IPS di SD.

B. Tujuan Pembelajaran
      Setelah proses belajar mengajar selesai diharapkan anda dapat mengidentifikasi dan menjelaskan fungsi dan peranan media pembelajaran dalam proses belajar mengajar yang optimal.

C. Materi Pembelajaran     
      Media sebagai alat bantu dalam proses pembelajaran merupakan suatu kenyataan yang tidak dapat dipungkiri. Karena memang gurulah yang menghendakinya untuk membantu tugas guru dalam menyampaikan pesan-pesan dan bahan pelajaran yang diberikan oleh guru kepada anak didik. Guru sadar bahwa tanpa bantuan media, maka bahan pelajaran sukar untuk dicerna dan dipahami oleh setiap anak didik, terutama bahan pelajaran yang rumit dan kompleks.
      Dalam proses belajar mengajar kehadiran media mempunyai arti yang cukup penting. Karena dalam kegiatan tersebut ketidak jelasan bahan yang disampaikan dapat dibantu dengan menghadirkan media sebagai perantara. Media dapat mewakili apa yang kurang mampu guru ucapkan melalui kata-kata atau kalimat tertentu. Bahkan keabstrakan bahan dapat dikonkretkan dengan kehadiran media. Dengan demikian anak didik lebih mudah mencerna bahan daripada tanpa bantuan media.
      Namun perlu diingat, bahwa peranan media tidak akan terlihat bila penggunaannya tidak sejalan dengan isi dari tujuan pengajaran yang telah dirumuskan. Karena itu tujuan pengajaran harus dijadikan sebagai pangkal acuan untuk menggunakan media. Manakala diabaikan, maka media bukan lagi sebagai alat bantu pengajaran, tetapi sebagai penghambat dalam pencapaian tujuan secara efektif dan efisien.
      Setiap materi pelajaran tentu memiliki tingkat kesukaran yang bervariasi. Pada satu sisi ada bahan pelajaran yang tidak memerlukan alat bantu, tetapi di lain pihak ada bahan pelajaran yang sangat memerlukan alat bantu berupa media pengajaran seperti globe, grafik, gambar, peta diagram dan seterusnya. Bahkan pelajaran dengan tingkat kesukaran yang tinggi tentu sukar diproses oleh anak didik. Apalagi bagi anak didik yamg kurang menyukai  bahan pelajaran yang disampaikan itu.
      Anak didik cepat merasa bosan dan kelelahan tentu tidak dapat mereka hindari, disebabkan penjelasan guru yang sukar dicerna dan dipahami. Guru yang bijaksana tentu sadar bahwa kebosanan dan kelelahan anak didik adalah berpangkal dari penjelasan yang diberikan guru simpang siur, tidak ada fokus masalahnya. Hal ini tentu saja harus dicarikan jalan keluarnya. Jika guru tidak memiliki kemampuan untuk menjelaskan suatu bahan dengan baik, apa salahnya jikamenghadirkan media sebagai lat bantu pengajaran guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelum pelaksanaan pengajaran.
     
  1. Klasifikasi Media Pembelajaran IPS SD
      Kalau dalam pendidikan di masa lalu, guru merupakan satu-satunya sumber belajar bagi anak didik. Sehingga kegiatan pendidikan cenderung masih tradisional. Perangkat teknologi penyebarannya masih sangat terbatas dan belum memasuki dunia pendidikan. Tetapi lain halnya sekarang, perangkat teknologi sudah berada dimana-mana. Pertumbuhan dan perkembangannya hampir-hampir tak terkendali, sehingga wabahnyapun menyusup ke dalam dunia pendidikan. Di sekolah-sekolah kini terutama di kota-kota besar, teknologi dalam berbagai bentuk dan jenisnya sudah dipergunakan untuk mencapai tujuan. Ternyata teknologi, yang disepakati sebagai media itu, tidak hanya sebagai alat bantu, tetapi juga sebagai sumber belajar dalam proses belajar mengajar.
      Media yang telah dikenal dewasa ini tidak hanya terdiri-dari dua jenis, tetapi lebih dari itu. Klasifikasinya bisa dilihat dari jenisnya, daya liputya, dan dari bahan serta cara pembuatannya.
  1. Dilihat dari Jenisnya, yaitu :
    • Media Auditif adalah media yang hanya mengandalkan kemampuan suara saja, seperti radio, cassette recorder, piringan hitam. Media ini tidak cocok untuk orang tuli atau mempunyai kelainan dalam pendengaran.
    • Media Visual  adalah media yang hanya mengandalkan indra penglihatan. Media visual ini ada yang menampilkan gambar diam seperti film strip (film rangkai) foto, gambar atau lukisan atau cetakan. Adapula media visual yang menampilkan gambar atau simbol yang bergerak seperti film bisu dan film kartun.
    • Media Audiovisual adalah media yang mempunyai unsur suara dan unsur gambar. Jenis media ini mempunyai kemampuan yang lebih baik, karena meliputi kedua jenis media yang pertama dan kedua. Yaitu (audiovisual diam dan audiovisual gerak)
  2. Dilihat dari Daya Liputnya, yaitu :
    • Media dengan Daya Liput Luas dan Serentak, penggunaan media ini tidak terbatas oleh tempat dan ruang serta dapat menjangkau jumlah anak didik yang banyak dalam waktu yang sama. Contoh radio dan televisi.
    • Media dengan Daya Liput yang Terbatas oleh Ruang dan Tempat, penggunaannya membutuhkan ruang dan tempat yang khusus seperti film, sound slide, film rangkai yang harus menggunakan tempat yang tertutup dan gelap.
    • Media untuk Pengajaran Individual, penggunaannya hanya untuk seorang diri, termasuk media ini adalah modul berprogram dan pengajaran melalui komputer.
  3. Dilihat dari Bahan Pembuatannya, yaitu :
    • Media Sederhana, bahandasarnya mudah diperoleh dan harganya murah, cara pembuatannya mudah, dan penggunaannya tidak sulit.
    • Media Kompleks, media yang bahan dan alat pembuatannya sulit diperoleh serta mahal harganya, sulit membuatnya dan penggunaannya memerlukan ketrampilan yang memadai.

  1. Fungsi dan Peranan Media Pembelajaran
      Sebagai alat bantu dalam proses belajar mengajara, media mempunyai beberapa fungsi. Nana Sudjana (1991) dalam Djamarah (2006 : 134) merumuskan fungsi media pengajaran menjadi 6 kategori, sebagai berikut :
  1. Penggunaan media dalam proses belajar mengajar bukan mrupakan fungsi tambahan, tetapi mempunyai fungsi sendiri sebagai alat bantu untuk mewujudkan situasi belajar mengajar yang efektif.
  2. Penggunaan media pengajaran merupakan bagian yang integral dari keseluruhan situasi mengajar. Ini berarti bahwa media pengajaran merupakan salah satu unsur yang harus dikembangkan oleh guru.
  3. Media pengajaran dalam pengajran, penggunaannya integral dengan tujuan dari isi pelajaran. Fungsi ini mengandung pengertian bahwa penggunaan (pemanfaatan) media harus melihat kepada tujuan dan bahan pelajaran.
  4. Penggunaan media dalam pengajaran bukan semata-mata alat hiburan, dalam arti digunakan hanya sekedar melengkapi proses belajar supaya lebih menarik perhatian siswa.
  5. Penggunaan media dalam pengajaran lebih diutamakan untuk mempercepat proses belajar mengajar dan membantu siswa dalam menangkap pengertian yang diberikan guru.
  6. Penggunaan media dalam pengajaran diutamakan untuk mempertinggi mutu belajar mengajar. Dengan perkataan lain, menggunakan media, hasil belajar yang dicapai siswa akan tahan lama diingat siswa, sehingga mempunyai nilai tinggi.
      Ketika fungsi-fungsi media pelajaran itu diaplikasikan ke dalam proses belajar mengajar, maka terlihatlah peranannya sebagai berikut :
  1. Media yang digunakan guru sebagai penjelas dari keterangan terhadap suatu bahan yang guru sampaikan.
  2. Media dapat memunculkan permasalahan untuk dikaji lebih lanjut dan dipecahkan oleh para siswa dalam proses belajarnya. Paling tidak guru dapat memperoleh media sebagai sumber pertanyaan atau stimulasi belajar siswa.
  3. Media sebagai sumber belajar bagi siswa. Media sebagai bahan konkret berisikan bahan-bahan yangharus dipelajari para siswa, baik individual maupun kelompok. Kekonkretan sifat media itulah akan banyak membantu tugas guru dalam kegiatan belajar mengajar.

      Bertolak dari fungsi dan peranan media diharapkan pemahaman guru terhadap media menjadi jelas, sehingga tidak memanfaatkan media secara sembarangan. Prinsip-prinsip dan faktor-faktor sebagaimana disebutkan di atas, kiranya jangan diabaikan. Semua itu sangat penting dalam rangka pengembangan dan pemanfaatan media dalam proses belajar mengajar.
      Sebagai media yang meletakkan cara berpikir konkret dalam kegiatan belajar mengajar, pengembangannya diserahkan kepada guru. Guru dapat mengembangkan media sesuai dengan kemampuannya. Dalam hal ini akan terkait dengan kecermatan guru memahami kondisi psikologis siswa, tujuan metode, dan kelengkapan alat bantu. Kesesuaian dan keterpaduan dari semua unsur ini akan sangat mendukung pengembangan media pengajaran.
      Kegagalan seorang guru dalam mengembangkan media pengajaran akan terjai jika penguasaan terhadap karakteristik media itu sendiri sangat kurang. Pemanfaatan media dengan maksud mengulur-ulur waktu tidak dibenarkan. Karena kegiatan belajar  mengajar bukan untuk hal itu. Apabila pemanfaatan media dengan dalih untuk memperkenalkan kekayaan sekolah. Semua itu tidak ada sangkut pautnya sama sekali dengan pencapaian tujuan pengajaran. Karena itu, pemanfaatan media hanya diharuskan dengan maksud untuk mencapai tujuan pengajaran.
      Tetapi pemanfaatan media pengajaran juga tidak asal-asalan menurut keinginan guru, tidak berencana dan sistematik. Guru harus memanfaatkannya menurut langkah-langkah tertentu, dengan perencanaan sistematik. Ada enam (6) langkah yang bisa ditempuh guru pada waktu ia mengajar dengan mempergunakan media. Langkah-langkah itu, adalah :
    1. Merumuskan tujuan pengajaran dengan memanfaatkan media.
    2. Persiapan guru. Pada fase ini guru memilih dan menetapkan media mana yang akan dimanfaatkan guna mencapai tujuan. Dalam hal ini prinsip pemilihan dan dasar pertimbangannya patut diperhatikan.
    3. Persiapan kelas. Pada fase ini siwa atau kelas harus mempunyai persiapan, sebelum mereka menerima pelajaran dengan menggunakan media. Guru harus dapat memotivasi mereka agar dapat menilai, mengantisipasi, menghayati pelajaran dengan menggunakan media pengajaran.
    4. Langkah Penyajian Pelajaran dan Pemanfaatan Media. Pada fase ini penyajian bahan pelajaran dengan memanfaatkan media pengajaran. Keahlian guru dituntut disini. Media diperbantukan oleh guru untuk membantu tugasnya menjelaskan bahan pelajaran. Media dikembangkan penggunaannya untuk keefektifan dan efisiensi pencapaian tujuan.
    5. Langkah Kegiatan Belajar Siswa. Pada fase ini siswa belajar dengan memanfaatkan media pengajaran. Pemanfaatan media disini bisa siswa sendiri yang mempraktekkannya ataupun guru langsung memanfaatkannya, baik di kelas atau di luar kelas.
    6. Langkah Evaluasi Pengajaran. Pada langkah ini kegiatan belajar dievaluasi, sampai sejauh mana tujuan pengajaran tercapai, yang sekaligus dapat dinilai sejauh mana pengaruh media sebagai alat bantu dapat menunjang keberhasilan proses belajar siswa. Hasil evaluasi dapat dijadikan dasar atau bahan bagi proses belajar berikutnya.
  
  1. Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam Memilih Media Pengajaran
    1. Obyektivitas
Unsur yang bersifat subyektivitas bagi guru dalam memilih media pengajaran harus dihindarkan. Artinya, guru tidak boleh memilih suatu media pengajaran atas dasar krsenangan pribadi. Apabila secara obyektif berdasarkan hasil penelitian atau percobaan, suatu media pengajaran menunjukkan keefektifan dan efisiensi yang tinggi, maka guru jangan merasa bosan menggunakannya. Untuk menghindari pengaruh unsur subyektivitas guru, alangkah baiknya apabila dalam memilih media pengajaran itu guru meminta pandangan atau saran dari teman sejawat dan atau melibatkan siswa.
    1. Program Pengajaran
Program pengajaran yang akan disampaikan kepada anak didik harus sesuai dengan kurikulum yang berlaku, baik isinya, strukturnya maupun kedalamannya. Meskipun secara teknis program itu sangat baik, jika tidak sesuai dengan kurikulum ia tidak akan banyak membawa manfaat, bahkan mungkin hanya menambah beban, baik bagi anak didik maupun bagi guru disamping akan membuang-buang waktu, tenaga dan biaya. Terkecuali  jika program itu hanya dimaksudkan untuk mengisi waktu senggang saja, daripada anak didik bermain-main tidak keruan.
    1. Sasaran Program
Sasaran program yang dimaksud yaitu anak didik yang akan menerima informasi pengajaran melalui media pengajaran. Pada tingkat usia tertentu dan dalam kondisi tertentu anak didik mempunyai kemampuan tertentu pula, baik cara berfikirnya, daya imajinasinya, kebutuhannya maupun daya tahan dalam belajarnya. Untuk itu maka media yang akan digunakan harus dilihat kesesuaiannya dengan tingkat perkembangan anak didik, baik dari segi bahasa, simbol-simbol yang digunakan, cara dan kecepatan penyajiannya, ataupun waktu penggunaannya.
    1. Situasi dan Kondisi
Situasi dan kondisi yang ada juga perlu mendapat perhatian dalam menentukan pilihan media pengajaran yang akan digunakan, Situasi dan kondisi yang dimaksud meliputi situasi dan kondisi sekolah maupun situasi dan kondisi anak didik yang akan mengikuti pelajaran.
    1. Kualitas Teknik
Dari segi teknik, media pengajaran yang akan digunakan perlu diperhatikan, apakah sudah memenuhi syarat. Barangkali ada rekaman audionya atau gambar-gambar, atau alat-alat bantunya yang kurang jelas atau kurang lengkap, sehingga perlu penyempurnaan sebelum digunakan. Suara atau gambar yang kurang jelas bukan saja tidak menarik, tetapi juga dapat mengganggu jalannya proses belajar mengajar.
    1. Keefektifan dan Efisiensi Penggunaan
Keefektifan berkenaan dengan hasil yang dicapai, edangkan efisiensi berkenaan dengan proses pencapaian hasil tersebut. Keefektifan dalam penggunaan media meliputi apakan dengan menggunakan media tersebut informasi pengajaran dapat diserap oleh anak didik dengan optimal, sehingga menimbulkan perubahan tingkah lakunya. Sedangkan efisiensi meliputi apakan dengan menggunakan media tersebut, waktu, tenaga dan biaya yang dikeluarkan untuk mencapai tujuan tersebut sedikit mungkin. Ada media yang dipandang sangat efektif untuk mencapai suatu tujuan, namun proses pencapaiannya tidak efisien, baik dalam pengadaannya maupun di penggunaannya. Demikian pula sebaliknya, ada media yang efisien dalam pengadaannya dan penggunaannya, namun tidak efektif dalam pencapaian hasilnya. Memang sangat sulit untuk mempertahankan keduanya (efektif dan efisien) secara bersamaan, tetapi di dalam memilih media pengajaran guru sedapat mungkin menekan jarak diantara keduanya.
      Untuk mata pelajaran IPS di SD, terutama bagi kelas-kelas rendah, media pengajaran mutlak keberadaannya. Sebab anak SD kelas rendah yang rata-rata berusia 6 sampai 9 tahun tingkat daya imajinasinya masih tinggi. Apabila proses belajar mengajarnya bersifat abstrak maka mereka akan bingung dan menafsirkan yang berbeda-beda, dari masing-masing anak. Sebagai contoh “kuda”, mereka akan mengira atau berimajinasi kuda lumping, kuda laut, kuda catur, kuda loreng (zebra) atau kuda-kudaan dan seterusnya. Tetapi apabila guru membawa sebuah gambar kuda, maka akan berbedalah penafsiran mereka (siswa). “Oh itu kuda”. Berkaki empat, berekor panjang, warnanya coklat atau hitam atau putih dan seterusnya.

D. Rangkuman
      Tujuan adalah suatu cita-cita yang akan dicapai dalam kegiatan belajar mengajar. Tujuan adalah pedoman yang memberi arah kemana kegiatan belajar mengajar akan dibawa. Guru tidak bisa membawa kegiatan belajar mengajar menurut sekehendak hatinya dan mengabaikan tujuan yang telah dirumuskan. Tujuan tidak akan pernah tercapai selama komponen-komponen lainnya tidak diperlukan. Salah satunya adalah komponen media pembelajaran. Media merupakan salah satu alat untuk mencapai tujuan.Dengan memanfaatkan media secara akurat, guru akan mampu mencapai tujuan pengajaran.
      Sedangkan fungsi media selain sebagai alat bantu juga sebagai sumber belajar. Sedangkan langkah yang harus ditempuh guru pada waktu ia mengajar dengan menggunakan media, adalah merumuskan, persiapan guru, persiapan kelas, langkah penyajian pembelajaran, langkah kegiatan belajar siswa, dan langkah evaluasi pengajaran.


E. L a t i h a n
1. Mengapa media dalam proses belajar mengajar harus dipertimbangkan
    keberadaannya?
2. Jelaskan faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam memilih media
    pengajaran!
3. Jelaskan fungsi dan peranan media dalam proses belajar mengajar di SD!
4. Deskripsikan menurut pendapat anda hubungan tujuan pembelajaran dengan
    pemilihan penggunaan media!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar