MATA KULIAH : PENGANTAR ILMU SOSIAL (2 SKS)
PENDAHULUAN
Pada bagian ini akan dikemukakan konsep dasar ilmu-ilmu
sosial (IIS), hakikat dan tujuan dari pengantar ilmu sosial, ruang lingkup
pengantar ilmu sosial serta, manfaat dan interaksi global dalam ilmu pengetahuan sosial (IPS).
Bahasan bab ini akan difokuskan pada tujuan, manfaat dan interaksi global IPS
pada era globalisasi sekarang ini.
A. Capaian
Pembelajaran
Memahami konsep-konsep,
hakikat, tujuan, ruang lingkup serta manfaat dan interaksi global dalam ilmu pegetahuan
sosial.
B. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari bab ini diharapkan mahasiswa memiliki kemampuan untuk
mendeskripsikan, mengidentifikasi, menjelaskan dan
menganalisis tentang hakikat, tujuan, ruang lingkup ilmu-ilmu sosial serta
manfaat dan interaksi global dalam ilmu pengetahuan sosial.
Indikator
keberhasilan belajar yang diharapkan adalah mahasiswa dapat mengkaji dan
menjelaskan:
- Hakikat dan tujuan ilmu sosial
- Ruang lingkup pengantar ilmu sosial
- Manfaat mempelajari pengantar ilmu sosial
- Konsep dasar ilmu-ilmu sosial dalam IPS
- Interaksi global dalam ilmu pengetahuan sosial
C. Materi Pembelajaran
- Hakikat dan Tujuan Pengantar Ilmu Sosial
Kehidupan
manusia di permukaan bumi, baik yang menyangkut aspek fisik maupun sosial
budayanya senantiasa mengalami perubahan. Tiada yang kekal abadi di permukaan
bumi ini. Yang kekal hanyalah Allah, Tuhan seru sekalian alam dan perubahan itu
sendiri. Sampai kapanpun perubahan itu akan tetap berlangsung (perpetual transformation). Cepat ataupun
lambat perubahan-perubahan tadi dapat menimbulkan permasalahan bagi manusia.
Misalnya perubahan sistem kehidupan, pertumbuhan penduduk, pergandaan penduduk (double population).
Visi dari mata kuliah
Pengantar Ilmu Sosial adalah “Berkembangnya mahasiswa sebagai manusia
terpelajar yang kritis, peka dan arif dalam memahami keragaman, kesetaraan
dan kemartabatan manusia yang dilandasi
nilai-nilai estetika, etika,dan moral dalam kehidupan bermasyarakat”. Sedangkan
misinya adalah “Memberikan landasan dan wawasan yang luas serta menumbuhkan sikap
kritis, peka dan arif pada mahasiswa
untuk memahami keragaman, kesetaraan, dan kemartabatan manusia dalam kehidupan
bermasyarakat selaku individu dan makhluk sosial yang beradab serta
bertanggungjawab terhadap sumberdaya dan lingkungannya”.
Pengantar Ilmu Sosial
bukanlah suatu disiplin ilmu yang berdiri sendiri, melainkan suatu rangkaian
pengetahuan mengenai aspek-aspek yang paling dasar yang ada dalam kehidupan
manusia sebagai mahluk sosial yang berbudaya dan masalah-masalah yang terwujud daripadanya.
Selain itu, mata kuliah ini pada prinsipnya sebagai pengantar dasar menuju
pengenalan teori ilmu-ilmu sosial dan kebudayaan sehingga diharapkan mahasiswa
dapat memiliki wawasan keilmuan yang bersifat multidisipliner tentang
keragaman, kesetaraan dan kemartabatan manusia dalam kehidupan bermasyarakat
dan bernegara.
Tujuan dari mata kuliah
Pengantar Ilmu Sosial adalah
- Mengembangkan kesadaran manusia menguasai pengetahuan tentang keanekaragaman, kesetaraan dan kemartabatan manusia sebagai individu dan makhluk sosial dalam kehidupan bermasyarakat.
- Menumbuhkan sikap kritis, peka dan arif dalam memahami keragaman, kesederajatan dan kemartabatan manusia dengan landasan nilai estetika, etika dan moral dalam kehidupan bermasyarakat.
- Memberikan landasan pengetahuan dan wawasan yang luas serta keyakinan kepada mahasiswa sebagai bekal bagi hidup bermasyarakat, selaku individu dan makhluk sosial yang beradab dalam mempraktekkan pengetahuan akademik dan keahliannya, serta mampu memecahkan masalah sosial budaya secara arif.
- Ruang Lingkup Pengantar Ilmu Sosial
Dengan bekal wawasan,
sikap dan perilaku melalui mata kuliah ini, diharapkan mahasiswa dapat menjadi
manusia yang memiliki kemampuan personal, kemampuan akademik dan kemampuan
profesional, sehingga para lulusan akan mampu mengenali masalah dan mengatasi
masalah tersebut dengan bijaksana. Dengan itu problematika kemanusiaan dan
peradaban manusia merupakan fakta objektif yang penting dikenali secara
akademis, rasional bukan common sense dan
sekaligus tetap menjunjung tinggi pemikiran serta nilai-nilai luhur tradisi lokal.
Adapun ruang
lingkup dari mata kuliah Pengatar Ilmu Sosial adalah sebagai berikut:
1. Kehidupan
sosial dan permasalahannya (hakikat manusia sebagai individu dan makhluk
sosial),
lingkungan
hidup, kepribadian, perubahan sosial, modernisasi, masalah sosial dewasa ini.
- Latar belakang dan kondisi kehidupan di Indonesia, yang meliputi, (Kondisi geografi, kondisi histori, kondisi sosial budaya, kondisi sosial ekonomi, kondisi sosial politik, kondisi sosial psikologi).
- Masalah sosial di Indonesia, yang meliputi masalah kependudukan, masalah ekonomi, masalah lingkungan, masalah pendidikan, masalah integrasi nasional.
- Globalisasi.
- Saling ketergantungan antar bangsa dan kerjasama global.
- Lingkungan hidup dan isu-isu global.
- Transformasi isu lingkungan hidup.
- Keragaman budaya
- Kebijakan pengembangan dan penerapan IPTEK di era globalisasi.
Dalam mempelajari ilmu-ilmu sosial tidak
lepas dari mempelajari pendidikan global. Selanjutnya Hoops, menjelaskan
pendidikan global memiliki tiga (3) tujuan yaitu :
a.
Pendidikan global memberikan
pengalaman yang mengurangi rasa kedaerahan dan kesukuan. Tujuan ini dapat
dicapai dengan cara mengajarkan bahan dan menggunakan metode yang memberikan relativisme
budaya.
b.
Pendidikan global memberikan
pengalaman yang mempersiapkan siswa untuk mendekatkan diri dengan keragaman
global. Kegunaan dari tujuan ini adalah untuk mendiskusikan tentang relativisme
dan keutamaan etika.
c.
Pendidikan global memberikan
pengalaman tentang mengajar siswa untuk berfikir tentang mereka sendiri sebagai
individu, sebagai suatu warga negara dan sebagai anggota masyarakat secara
keseluruhan.
Jadi tujuan dalam
mempelajari ilmu-ilmu sosial adalah mempersiapkan masa depan anak didik/ siswa
dengan memberikan ketrampilan analisis dan evaluasi yang luas. Ketrampilan ini
akan membekali siswa untuk memahami dan memberikan reaksi terhadap isu
internasional dan antar budaya. Dalam
Pengantar Ilmu Sosial juga mengenalkan siswa dengan
berbagai strategi untuk berperan serta secara lokal, nasional dan
internasional. Mata pelajaran harus menyajikan materi yang relevan untuk meningkatkan
kemampuan terlibat secara aktif dalam percaturan kebijakan publik. Oleh karena itu dalam matakuliah ini, penulis mengaitkan isu-isu global dengan kepentingan lokal.
Saat ini tidak ada suatu
bangsapun yang statis dan homogen. Setiap bangsa berkembang karena adanya interaksi dengan bangsa-bangsa lain.
Dengan demikian maka sistem nilai dan budaya dan nilai
lainnya akan saling mempengaruhi satu sama lain. Ilmu sosial maupun pengetahuan sosial bertitik
tolak dari masalah hidup sehari-hari, misalnya antara lain masalah kelaparan,
pengangguran, sampah, narkoba, pestisida dan pengungsi. Semua ini memiliki dampak yang besar
terhadap masalah global. Kita menyadari bahwa ilmu pengetahuan tidak dapat
dibatasi pada masalah lokal dan masalah global. Kita hidup dalam masyarakat
informasi, dimana teknologi komunikasi dapat menjangkau dan mengakses secara
global. Oleh karena itu masalah tersebut akan dengan cepat memberikan dampak
secara luas/ global.
Para mahasiswa
berpandangan tentang masalah global yang demikian pesat ini, tentunya akan
mempengaruhi dunia pendidikan. Dengan pendidikan kita mengetahui peristiwa yang
terjadi disatu belahan dunia yang jauh dari kita. Oleh karena itu kita harus
mempersiapkan diri. Kita harus terbuka terhadap berbagai pembaharuan, tetapi
masih mengandung unsur seleksi, apakah pengaruh dan arus dari luar itu dapat
kita terima sesuai dengan nilai budaya kita. Sebaliknya nilai budaya kita yang
menghambat proses globalisasi harus kita tinggalkan.
Dalam kaitannya dengan budaya dalam era
globalisasi ini, maka Giansar,
mengajukan 4 dimensi yaitu :
a. Afirmasi atau penegasan dari dimensi
budaya dalam proses pembangunan bangsa dan masyarakat. Pembangunan akan hampa
jika tidak diilhami oleh kebudayaan bangsanya. Nilai budaya suatu bangsa
menjadi landasan bagi pembangunan suatu negara, serta merupakan alat seleksi
bagi pengaruh luar yang sudah tak terkendali lagi.
b.
Mereafirmasi dan mengembangkan
identitas budaya dan setiap kelompok manusia berhak diakui identitas budayanya.
c. Partisipasi, bahwa dalam pengembangan
suatu bangsa dan negara, partisipasi dari masyarakat sangat diperlukan.
Partisipasi rakyat ini bukan hanya dari sekelompok atau beberapa kelompok
masyarakat saja, akan tetapi dari seluruh masyarakat bangsa ini.
d.
Memajukan kerja sama budaya
antar bangsa. Ini dimaksudkan agar adanya saling mengisi, saling mengilhami
sehingga adanya kemajuan dan peningkatan antar bangsa.
- Manfaat mempelajari Pengantar Ilmu Sosial
Secara
politis peran negara bergeser dari penentu dan pembuat wawasan kebangsaan
menjadi penjaga stabilitas dan pengontrol politik baik dalam maupun luar
negeri. Perlu disadari bahwa negara kita berhadapan dengan faktor luar yang
sangat kuat dan di luar kontrol pemerintah kita. Oleh karena itu, peningkatan
kerja sama dengan negara lain dalam segala bidang perlu ditingkatkan. Negara
harus bersifat terbuka, karena kerjasama dalam berbagai bidang menurut komitmen
yang tinggi. Negara harus beradaptasi dengan sistem yang terus berubah, dan
aktif mengikuti dan mengadakan perubahan. Manfaat dan kegunaan dari mempelajari
ilmu sosial dan pengetahuan sosial antara lain :
a.
meningkatkan wawasan dan kesadaran para guru dan bahkan siswa bahwa kita bukan
hanya penghuni dari satu kampung, propinsi, negara akan tetapi penduduk dari
satu dunia yang mempunyai ketergantungan satu sama lain. Oleh karena itu dalam
bersikap dan bertindak harus mencerminkan sebagai warga negara.
b.
menambah dan memperluas pengetahuan kita tentang dunia, sehingga kita dapat
mengikuti perkembangan dunia dalam berbagai aspek, terutama dalam perkembangan
IPTEK.
c. mengkoordinasikan para mahasiswa untuk
berfikir integral bukan general, sehingga suatu gejala atau masalah dapat
ditanggulangi dari berbagai aspek.
d. melatih kepekaan dan kepedulian
mahasiswa terhadap perkembangan dunia dengan segala aspeknya.
- Ilmu-ilmu sosial dalam IPS
Ilmu
Pengetahuan Sosial tidak bisa dipisahkan dari hakekat manusia itu sendiri, yaitu bahwa setiap manusia merupakan mahluk individual
sekaligus sosial. Sebagai mahluk individual seseorang mempunyai kemampuan untuk
memutuskan sesuatu, mempunyai keinginan dan sebagainya tanpa campur tangan
orang lain, namun demikian ketika dia akan melaksanakan keputusan ataupun
mewujudkan keinginannya tersebut akan bersangkutan dengan orang lain.
Keterlibatannya ataupun interaksinya dengan orang lain ini yang disebut sebagai
kehidupan sosial. Di dalam interaksi sosial tersebut akan selalu terjadi apa
yang dinamakan kerjasama, saling ketergantungan, saling pengaruh mempengaruhi,
persaingan dan bahkan mungkin konflik.
Dalam kehidupan sosial
yang merupakan kumpulan dari individu-individu akan terbentuk suatu komunitas
dari yang terkecil ataupun terdekat hingga yang terbesar atau terjauh. Setiap
manusia akan menjadi anggota masyarakat dari yang terdekat yaitu keluarga,
rukun tetangga, kelurahan, kecamatan, kabupaten/ kotamadya, propinsi, negara
sampai yang terjauh masyarakat dunia. Setiap individu akan berpartisipasi
secara langsung maupun tidak langsung dalam seluruh tingkatan masyarakat
tersebut. Ilmu sosial dan pengetahuan
sosial menekankan
keanggotaan setiap manusia sebagai warganegara dunia/ global. Partisipasi dan
pengetahuan merupakan 2 hal yang saling berkaitan bagai sekeping mata uang.
Orang tidak mungkin berpartisipasi tanpa mengetahui bagaimana cara
berpartisipasinya, demikian juga sebaliknya untuk apa berpengetahuan kalau tidak
berpartisipasi. Partisipasi memerlukan adanya pengetahuan, sehingga di dalam
partisipasi tersebut akan tercipta tujuan secara harmonis. Pengetahuan akan
menyebabkan interaksi sosial seperti kerjasama, saling ketergantungan, saling
pengaruh mempengaruhi berlangsung secara harmonis, sehingga kompetisi ataupun
persaingan yang mengarah pada konflik/ disharmoni dapat ditekan sampai ke
tingkat yang paling rendah.
5. Interaksi Global dari disiplin IPS
a.
Sejarah
Dengan belajar sejarah kita akan
mengetahui perubahan-perubahan yang terjadi dan mampu belajar dari perubahan
yang terjadi tersebut, sehingga mampu mengantisipasi, menghadapi dan
mengatasinya. Sejarah termasuk salah satu dari ilmu-ilmu sosial, sebagaimana
ilmu-ilmu sosial lainnya, fokus kajian sejarah adalah manusia (individu atau kelompok
masyarakat) yang hidup di suatu tempat (spatial)
tertentu pada suatu waktu (temporal)
tertentu. Faktor waktu inilah yang paling membedakan
sejarah dengan ilmu-ilmu sosial lainnya. Kajian sejarah adalah kajian tentang
manusia yang hidup di suatu tempat tertentu pada suatu waktu tertentu atau di masa lampau.
Adapun
sumbangan ilmu sejarah bagi Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) berupa kumpulan
tentang pengetahuan masa lalu, yang memberikan pandangan bermakna terhadap apa
yang sedang terjadi pada saat ini dan apa yang diharapkan pada masa datang. Hal
ini dapat merupakan penjelasan tentang hubungan sebab akibat dari peristiwa
(kejadian). Peristiwa-peristiwa tidak pernah terjadi dalam suatu kekosongan,
melainkan ada sesuatu yang harus menimbulkan peristiwa itu dan ada sesuatu yang
lain yang akan dipengaruhi olehnya.
b. Ekonomi
Ekonomi
adalah tindakan manusia yang ditujukan untuk mencapai kemakmurannya. Tindakan
manusia yang ditujukan untuk mencapai kemakmuran disebut tindakan ekonomi.
Alasan yang mendorong manusia melakukan tindakan ekonomi disebut “motif
ekonomi”, yaitu berusaha mencapai hasil yang sebesar-besarnya. Jadi setiap
kegiatan atau usaha yang dilakukan manusia dalam bidang ekonomi yang
berdasarkan motif dan prinsip ekonomi akan merupakan tindakan ekonomi.
Sedangkan tindakan ekonomi yang dilakukan manusia akan sangat tergantung pada
tingkat kemajuan ekonomi pada masa pelaku tindakan itu hidup.
Pada
prinsipnya setiap manusia merupakan produsen sekaligus konsumen terhadap barang
maupun jasa. Kebutuhan
manusia bersifat tidak terbatas, sementara prasarana dan sarana untuk memenuhi
kebutuhan terbatas. Hukum ekonomi mengenal adanya kaitan antara penawaran/ supply dan permintaan/ demand, bila penawaran tetap/ turun
sementara permintaan naik maka harga akan naik. Salah satu fenomena yang nampak
dari hukum ekonomi bahwa bila permintaan naik sementara penawaran tetap atau
bahkan turun seperti pada kenyataan belakangan ini, dengan terjadinya kenaikan
nilai tukar mata uang asing, seperti dolar terhadap rupiah.
c.
Sosiologi
Sosiologi mengajarkan kepada kita bahwa
perilaku manusia dipengaruhi oleh kelompok tempat ia terlibat sebagai anggota
dan oleh interaksi yang terjadi pada kelompok itu. Jadi kalau saja manusia
hidup menyendiri, tidak saling berhubungan satu sama lain, maka tidak akan ada
kegiatan sosial yang menjadi sasaran sosiologi. Perkembangan teknologi
transportasi dan komunikasi telah menyebabkan interaksi manusia meluas ke
tingkat global secara lebih intensif. Interaksi bisa terjadi secara fisik
maupun non fisik.
Sosiologi membatasi diri pada apa yang
terjadi dewasa ini, bukan pada apa yang seharusnya terjadi. Oleh karena itu
sosiologi termasuk disiplin yang kategoris, bukan disiplin yang normatif.
Sebagai ilmu sosial yang obyeknya
masyarakat, sosiologi bersifat empiris, teoritis, kumulatif dan nonetis. Bersifat empiris berarti sosiologi mendasarkan studinya terhadap
kenyataan yang bukan spekulatif. Dengan teoritis bahwa sosiologi berusaha
menyusun abstraksi dari hasil pengamatannya, yang disusun secara logis serta
mampu menjelaskan hubungan sebab akibat. Bersifat kumulatif berarti bahwa
teori-teori yang disusun berdasarkan pada teori-teori yang sudah diakui
kebenaran ilmiahnya. Dan nonetis adalah bahwa kriteria yang dipergunakan
bukanlah indah dan jelek, tetapi didasarkan pada kriteria benar dan salah yang
dijelaskan secara analitis.
d. Antropologi
Antropologi bukanlah ilmu yang berdiri
sendiri, biasanya bersifat timbal balik. Hubungan antropologi dengan geologi, yang
mempelajari ciri-ciri lapisan bumi serta perubahan-perubahannya. Hubungan
antropologi dengan paleontologi sebagai ilmu yang meneliti fosil
makhluk-makhluk hidup dari kala-kala dahulu untuk membuat suatu rekonstruksi
tentang proses evolusi. Hubungan antropologi dengan anatomi, kesehatan
masyarakat, psikiatri linguistik , arkeologi dan seterusnya.
Antropologi adalah ilmu yang mempelajari
orang (bentuk khas fisiknya). Kumpulan orang yang membentuk suatu masyarakat
memiliki budaya yang berkembang sejalan dengan invensi (penemuan) yang mereka
punyai. Suatu invensi baru perlu diciptakan untuk menggantikan invensi lama,
seperti traktor menggantikan bajak sawah, mobil menggantikan kuda atau keledai. Salah satu invensi yang perlu dipelajari dalam keadaan sekarang ini adalah perang, yang telah terjadi sejak lama
dan telah meminta korban jiwa maupun materi yang tidak sedikit.
Kondisi kehidupan yang secara rasial, sosial, ekonomi, budaya dan
politik dapat dikatakan bersifat majemuk, sehingga menyebabkan kepentingan yang
berbeda-beda. Kepentingan yang berbeda-beda ini secara positif menjadi dasar
terjadinya kerjasama dalam berbagai bidang kehidupan, namun secara negatif
menimbulkan berbagai konflik yang tidak jarang mengganggu perdamaian sampai
terjadi peperangan.
Mengenai isu dan masalah
global, Merry M. Merryfield (1997 :8), mengemukakan pokok-pokok :
- Penduduk dan keluarga berencana (population and family planning).
- Hak rakyat menentukan pemerintahan sendiri (self determination).
- Pembangunan (development).
- Hak azasi manusia (human right).
- Emigrasi, imigrasi dan pengungsian (emigration, immigration and refugess).
- Kepemilikan bersama secara global (the global commons), lingkungan hidup dan sumberdaya alam (environment and natural resources).
- Persebaran kemakmuran.
- Teknologi informasi.
- Lingkungan dan sumberdaya
- Kelaparan dan bahan pangan.
- Perdamaian dan keamanan.
- Prasangka dan diskriminasi (Sumaatmadja, 2000:98).
Isu dan masalah diatas
bukan lagi hanya dirasakan secara lokal dan regional di tempat-tempat serta
kawasan tertentu, melainkan sudah menjadi isu dan masalah global yang dirasakan
serta disadari oleh masyarakat dunia. Badan dan lembaga dunia, baik organisasi
yang merupakan bagian dari PBB maupun diluar PBB seperti LSM (Lembaga Swadaya
Masyarakat), sudah menaruh perhatian serta kepedulian terhadap masalah-masalah
global tersebut.
Sebagai contoh, kita
angkat beberapa isu dan masalah, seperti penduduk dan keluarga berencana,
pembangunan, hak azasi manusia, migrasi, lingkungan dan sumberdaya.
- Penduduk dan Keluarga Berencana
Masalah
penduduk bukan hanya merupakan masalah nasional Indonesia, melainkan juga
merupakan masalah bangsa lain, baik bangsa-bangsa yang terbelakang dan sedang
berkembang, maupun bangsa-bangsa yang telah maju. Persoalan-persoalan ketidak
seimbangan antara pertumbuhan dan jumlah penduduk dengan ketersediaan bahan
pangan, lapangan kerja serta perumahan (pemukiman) yang merupakan masalah
kesejahteraan, bukan hanya masalah yang menimpa bangsa Indonesia, melainkan dialami
oleh seluruh bangsa di dunia ini. Oleh karena itu, masalah ini dapat dinyatakan
sebagai masalah global.
Salah satu
upaya mengatasi masalah penduduk yaitu dengan melakukan program keluarga
berencana dengan mengatur jumlah anggota keluarga demi kesejahteraan
masing-masing keluarga. Upaya
ini tidak hanya dilakukan oleh bangsa-bangsa lain di dunia ini. Pelaksanaan
program keluarga berencana tidak lancar seperti yang direncanakan dan
diharapkan, melainkan masih menghadapi berbagai masalah. Oleh karena itu,
program ini selain merupakan upaya pemecahan masalah, pada pelaksanaannya juga
masih merupakan masalah global. PBB sebagai organisasi dan lembaga dunia,
sangat memperhatikan masalah tersebut.
- Pembangunan
Bartelmus, menyatakan bahwa pembangunan
sebagai proses yang berupaya memperbaiki kondisi hidup masyarakat, baik kondisi
material maupun immaterial termasuk kebutuhan-kebutuhan fisik, telah sedang akan
dilakukan oleh semua bangsa di dunia ini. Namun demikian, karena pada
pelaksanaannya melibatkan segala sumberdaya, baik SDA maupun SDM termasuk
kemampuan IPTEKnya, masih banyak menghadapi masalah. Oleh karena itu
pembangunan sebagai upaya pemecahan masalah kesejahteraan masyarakat, pada sisi
lain masih menjadi masalah. Kenyataan
demikian masih dialami oleh sebagian besar bangsa-bangsa di dunia. Dengan
demikian pembangunan sebagai suatu masalah, juga menjadi masalah global.
- Hak Azasi Manusia (HAM)
Firman Allah
dalam Al Quran, surat Al Hujurat ayat 13 yang artinya “Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki
dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku
supaya kamu saling kenal mengenal. Sesungguhnya orang yang
paling mulia diantara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertaqwa di
antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal”.
Berdasarkan ayat di atas, kita manusia
bersifat majemuk. Namun demikian dihadapan Maha Pencipta tidak ada bedanya.
Perbedaan yang ada diantara kita terletak pada ketaqwaan kita kepadaNya. Namun
demikian, sesungguhnya selaku manusia memiliki hak azasi yang sama untuk
diperlakukan sebagai mahlukNya. Akan tetapi di dalam kehidupan bermasyarakat
hak azasi manusia ini mendapat perlakuan yang berbeda-beda oleh pihak-pihak tertentu, sehingga terjadi pelanggaran atas HAM tersebut. Diskriminasi
rasial, etnis, agama dan lainnya merupakan pelanggaran terhadap HAM. Hal
tersebut dialami oleh kelompok masyarakat atau perorangan tertentu di negara
masing-masing. Masalah ini terjadi di seluruh dunia. Oleh karena itu HAM tidak
hanya merupakan masalah lokal dan regional di tempat-tempat serta
kawasan-kawasan tertentu, melainkan juga merupakan masalah global.
- Migrasi
Perpindahan penduduk, baik dalam bentuk
emigrasi maupun imigrasi ataupun pengungsian, terjadi dimana-mana di dunia ini.
Faktor penyebabnya bermacam-macam mulai dari faktor ekonomi, bencana alam,
wabah, politik sampai pada keamanan. Bagi kelompok atau perorangan yang
melakukannya merupakan jalan keluar dari masalah yang dialaminya. Namun bagi negara
atau kawasan yang didatangi mungkin menjadi masalah, karena menyangkut tempat
penampungan, lapangan kerja, bahan kebutuhan dan lain-lain. Kita dapat menyimak
dan mengamati proses perpindahan ini dari berbagai kawasan di dunia ini sebagai
akibat berbagai masalah di negara, misalnya banjir, kesulitan ekonomi,
pertentangan politik, menjadi penyebab terjadinya migrasi penduduk di kawasan
yang bersangkutan, dan atau dari kawasan tersebut ke negara lain. Masalah
migrasi ini telah menjadi masalah global.
- Lingkungan dan Sumberdaya
Menurut UU RI No. 4 Tahun 1982,
Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, mahluk
hidup, termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya yang mempengaruhi
kelangsungan kehidupan dan kesejahteraan manusia serta mahluk hidup lainnya.
Masalah lingkungan seperti pencemaran,
banjir, kekeringan, tanah longsor, hama, kebakaran hutan dan sebagainya dapat
mengganggu bahkan mengancam kehidupan manusia, tidak hanya terjadi secara lokal
maupun regional di tempat-tempat atau kawasan tertentu, melainkan secara meluas
terjadi hampir di semua permukaan bumi ini.
GT. Miller, mengemukakan sumberdaya alam
adalah suatu bentuk materi atau energi yang diperoleh dari lingkungan fisikal,
yang dapat memenuhi kehidupan manusia. Dengan demikian
antara sumberdaya dengan lingkungan itu tidak dapat dipisahkan satu sama lain.
Kandungan,
persediaan, penggalian, pengolahan dan pemanfaatan sumberdaya, khususnya
sumberdaya alam, tidak hanya menyangkut pemerintah serta negara pemilik
sumberdaya yang bersangkutan, melainkan juga melibatkan negara-negara lain yang
berkepentingan. Kuota
produksi dan kuota perdagangan sampai pada harga sumberdaya alam tertentu yang
strategis, merupakan kesepakatan bersama di antara negara-negara produsen
dengan negara-negara konsumen. Minyak bumi, logam-logam tertentu dan
mineral-mineral tertentu, baik penggalian maupun perdagangannya, ada pada
kesepakatan bersama diantara negara-negara yang berkepentingan. Dengan
demikian, mengenai sumberdaya alam ini dilandasi oleh kesejahteraan global
negara-negara yang bersangkutan. Produksi, konsumsi dan perdagangannya memiliki
dampak global terhadap kehidupan ekonomi, politik serta kondisi ekologi dunia.
Dalam mekanisme dan dinamika produksi, pemanfaatan, konsumsi dan perdagangan
sumberdaya alam ini terjadi proses ketergantungan (interdependensi) dan saling keterkaitan (interlingkage) antar berbagai negara di dunia yang berkepentingan. Kenyataan tersebut merupakan fenomena global yang terus berkembang
dari waktu ke waktu. Pemanfaatan lingkungan dan sumberdaya yang menjadi aset
dunia seperti samudera dan ruang angkasa, menuntut saling keterkaitan serta
saling ketergantungan global yang mengoptimumkan pemanfaatan aset-aset tadi.
Hal tersebut harus menjadi perhatian dan kepedulian tiap pribadi umat manusia,
khususnya pribadi-pribadi pengambil kebijakan serta keputusan. Disinilah letak
dan kedudukan wawasan dan kepedulian global dalam situasi kehidupan umat
manusia yang makin mendunia.
D. Latihan/ Penilaian
1. Jelaskan hakikat dan tujuan dari mata kuliah Pengantar Ilmu Sosial !
2. Jelaskan perbedaan studi sosial, ilmu-ilmu
sosial dan ilmu pengetahuan sosial !
3. Di era globalisasi, manusia yang
bagaimanakah yang tidak terpengaruh oleh perkembangan zaman?
4. Kemajuan
zaman sekarang ini akan mempengaruhi dan
berdampak terhadap kelestarian
lingkungan dan sumberdaya alam yang tersedia. Jelaskan bagaimana pendapat anda
dengan kenyataan seperti ini.!
5. Apa sumbangan ilmu-ilmu sosial
seperti ilmu sejarah, ilmu antropologi, ilmu sosiologi, ilmu ekonomi terhadap
isu-isu global yang berkembang saat ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar