Kamis, 15 Desember 2016

Materi kuliah Pengantar Ilmu Sosial



MATA KULIAH : PENGANTAR ILMU SOSIAL (2 SKS)

PENDAHULUAN

Pada bagian ini akan dikemukakan konsep dasar ilmu-ilmu sosial (IIS), hakikat dan tujuan dari pengantar ilmu sosial, ruang lingkup pengantar ilmu sosial serta, manfaat dan interaksi global dalam ilmu pengetahuan sosial (IPS). Bahasan bab ini akan difokuskan pada tujuan, manfaat dan interaksi global IPS pada era globalisasi sekarang ini.

A. Capaian Pembelajaran
            Memahami konsep-konsep, hakikat, tujuan, ruang lingkup serta manfaat dan interaksi global dalam ilmu pegetahuan sosial.

B. Tujuan Pembelajaran
            Setelah mempelajari bab ini diharapkan mahasiswa memiliki kemampuan untuk mendeskripsikan, mengidentifikasi, menjelaskan dan menganalisis tentang hakikat, tujuan, ruang lingkup ilmu-ilmu sosial serta manfaat dan interaksi global dalam ilmu pengetahuan sosial.
            Indikator keberhasilan belajar yang diharapkan adalah mahasiswa dapat mengkaji dan menjelaskan:
  1. Hakikat dan tujuan ilmu sosial
  2. Ruang lingkup pengantar ilmu sosial
  3. Manfaat mempelajari pengantar ilmu sosial
  4. Konsep dasar ilmu-ilmu sosial dalam IPS
  5. Interaksi global dalam ilmu pengetahuan sosial

C. Materi Pembelajaran
  1. Hakikat dan Tujuan Pengantar Ilmu Sosial
      Kehidupan manusia di permukaan bumi, baik yang menyangkut aspek fisik maupun sosial budayanya senantiasa mengalami perubahan. Tiada yang kekal abadi di permukaan bumi ini. Yang kekal hanyalah Allah, Tuhan seru sekalian alam dan perubahan itu sendiri. Sampai kapanpun perubahan itu akan tetap berlangsung (perpetual transformation). Cepat ataupun lambat perubahan-perubahan tadi dapat menimbulkan permasalahan bagi manusia. Misalnya perubahan sistem kehidupan, pertumbuhan penduduk, pergandaan penduduk (double population).
      Visi dari mata kuliah Pengantar Ilmu Sosial adalah “Berkembangnya mahasiswa sebagai manusia terpelajar yang kritis, peka dan arif dalam memahami keragaman, kesetaraan dan  kemartabatan manusia yang dilandasi nilai-nilai estetika, etika,dan moral dalam kehidupan bermasyarakat”. Sedangkan misinya adalah “Memberikan landasan dan wawasan yang luas serta menumbuhkan sikap kritis, peka dan  arif pada mahasiswa untuk memahami keragaman, kesetaraan, dan kemartabatan manusia dalam kehidupan bermasyarakat selaku individu dan makhluk sosial yang beradab serta bertanggungjawab terhadap sumberdaya dan lingkungannya”.
      Pengantar Ilmu Sosial bukanlah suatu disiplin ilmu yang berdiri sendiri, melainkan suatu rangkaian pengetahuan mengenai aspek-aspek yang paling dasar yang ada dalam kehidupan manusia sebagai mahluk sosial yang berbudaya dan masalah-masalah yang terwujud daripadanya. Selain itu, mata kuliah ini pada prinsipnya sebagai pengantar dasar menuju pengenalan teori ilmu-ilmu sosial dan kebudayaan sehingga diharapkan mahasiswa dapat memiliki wawasan keilmuan yang bersifat multidisipliner tentang keragaman, kesetaraan dan kemartabatan manusia dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara.
      Tujuan dari mata kuliah Pengantar Ilmu Sosial adalah
  1. Mengembangkan kesadaran manusia menguasai pengetahuan tentang keanekaragaman, kesetaraan dan kemartabatan manusia sebagai individu dan makhluk sosial dalam kehidupan bermasyarakat.
  2. Menumbuhkan sikap kritis, peka dan arif dalam memahami keragaman, kesederajatan dan kemartabatan manusia dengan landasan nilai estetika, etika dan moral dalam kehidupan bermasyarakat.
  3. Memberikan landasan pengetahuan dan wawasan yang luas serta keyakinan kepada mahasiswa sebagai bekal bagi hidup bermasyarakat, selaku individu dan makhluk sosial yang beradab dalam mempraktekkan pengetahuan akademik dan keahliannya, serta mampu memecahkan masalah sosial budaya secara arif.
  1. Ruang Lingkup Pengantar Ilmu Sosial
       Dengan bekal wawasan, sikap dan perilaku melalui mata kuliah ini, diharapkan mahasiswa dapat menjadi manusia yang memiliki kemampuan personal, kemampuan akademik dan kemampuan profesional, sehingga para lulusan akan mampu mengenali masalah dan mengatasi masalah tersebut dengan bijaksana. Dengan itu problematika kemanusiaan dan peradaban manusia merupakan fakta objektif yang penting dikenali secara akademis, rasional bukan common sense dan sekaligus tetap menjunjung tinggi pemikiran serta nilai-nilai luhur tradisi lokal.
      Adapun ruang lingkup dari mata kuliah Pengatar Ilmu Sosial adalah sebagai berikut:
1.      Kehidupan sosial dan permasalahannya (hakikat manusia sebagai individu dan makhluk sosial), lingkungan hidup, kepribadian, perubahan sosial, modernisasi, masalah sosial dewasa ini.
  1. Latar belakang dan kondisi kehidupan di Indonesia, yang meliputi, (Kondisi geografi, kondisi histori, kondisi sosial budaya, kondisi sosial ekonomi, kondisi sosial politik, kondisi sosial psikologi).
  2. Masalah sosial di Indonesia, yang meliputi masalah kependudukan, masalah ekonomi, masalah lingkungan, masalah pendidikan, masalah integrasi nasional.
  3. Globalisasi.
  4. Saling ketergantungan antar bangsa dan kerjasama global.
  5. Lingkungan hidup dan isu-isu global.
  6. Transformasi isu lingkungan hidup.
  7. Keragaman budaya
  8. Kebijakan pengembangan dan penerapan IPTEK di era globalisasi.
           Dalam mempelajari ilmu-ilmu sosial tidak lepas dari mempelajari pendidikan global. Selanjutnya Hoops, menjelaskan pendidikan global memiliki tiga (3) tujuan yaitu :
a.       Pendidikan global memberikan pengalaman yang mengurangi rasa kedaerahan dan kesukuan. Tujuan ini dapat dicapai dengan cara mengajarkan bahan dan menggunakan metode yang memberikan relativisme budaya.
b.      Pendidikan global memberikan pengalaman yang mempersiapkan siswa untuk mendekatkan diri dengan keragaman global. Kegunaan dari tujuan ini adalah untuk mendiskusikan tentang relativisme dan keutamaan etika.
c.       Pendidikan global memberikan pengalaman tentang mengajar siswa untuk berfikir tentang mereka sendiri sebagai individu, sebagai suatu warga negara dan sebagai anggota masyarakat secara keseluruhan.
      Jadi tujuan dalam mempelajari ilmu-ilmu sosial adalah mempersiapkan masa depan anak didik/ siswa dengan memberikan ketrampilan analisis dan evaluasi yang luas. Ketrampilan ini akan membekali siswa untuk memahami dan memberikan reaksi terhadap isu internasional dan antar budaya. Dalam Pengantar Ilmu Sosial juga mengenalkan siswa dengan berbagai strategi untuk berperan serta secara lokal, nasional dan internasional. Mata pelajaran harus menyajikan materi yang relevan untuk meningkatkan kemampuan terlibat secara aktif dalam percaturan kebijakan publik. Oleh karena itu dalam matakuliah ini, penulis mengaitkan isu-isu global dengan kepentingan lokal.
      Saat ini tidak ada suatu bangsapun yang statis dan homogen. Setiap bangsa berkembang karena adanya interaksi dengan bangsa-bangsa lain. Dengan demikian maka sistem nilai dan budaya dan nilai lainnya akan saling mempengaruhi satu sama lain. Ilmu sosial maupun pengetahuan sosial bertitik tolak dari masalah hidup sehari-hari, misalnya antara lain masalah kelaparan, pengangguran, sampah, narkoba, pestisida dan pengungsi. Semua ini memiliki dampak yang besar terhadap masalah global. Kita menyadari bahwa ilmu pengetahuan tidak dapat dibatasi pada masalah lokal dan masalah global. Kita hidup dalam masyarakat informasi, dimana teknologi komunikasi dapat menjangkau dan mengakses secara global. Oleh karena itu masalah tersebut akan dengan cepat memberikan dampak secara luas/ global.
      Para mahasiswa berpandangan tentang masalah global yang demikian pesat ini, tentunya akan mempengaruhi dunia pendidikan. Dengan pendidikan kita mengetahui peristiwa yang terjadi disatu belahan dunia yang jauh dari kita. Oleh karena itu kita harus mempersiapkan diri. Kita harus terbuka terhadap berbagai pembaharuan, tetapi masih mengandung unsur seleksi, apakah pengaruh dan arus dari luar itu dapat kita terima sesuai dengan nilai budaya kita. Sebaliknya nilai budaya kita yang menghambat proses globalisasi harus kita tinggalkan.
      Dalam kaitannya dengan budaya dalam era globalisasi ini, maka Giansar, mengajukan 4 dimensi yaitu :
a.       Afirmasi atau penegasan dari dimensi budaya dalam proses pembangunan bangsa dan masyarakat. Pembangunan akan hampa jika tidak diilhami oleh kebudayaan bangsanya. Nilai budaya suatu bangsa menjadi landasan bagi pembangunan suatu negara, serta merupakan alat seleksi bagi pengaruh luar yang sudah tak terkendali lagi.
b.      Mereafirmasi dan mengembangkan identitas budaya dan setiap kelompok manusia berhak diakui identitas budayanya.
c.       Partisipasi, bahwa dalam pengembangan suatu bangsa dan negara, partisipasi dari masyarakat sangat diperlukan. Partisipasi rakyat ini bukan hanya dari sekelompok atau beberapa kelompok masyarakat saja, akan tetapi dari seluruh masyarakat bangsa ini.
d.      Memajukan kerja sama budaya antar bangsa. Ini dimaksudkan agar adanya saling mengisi, saling mengilhami sehingga adanya kemajuan dan peningkatan antar bangsa.
  1. Manfaat mempelajari Pengantar Ilmu Sosial
      Secara politis peran negara bergeser dari penentu dan pembuat wawasan kebangsaan menjadi penjaga stabilitas dan pengontrol politik baik dalam maupun luar negeri. Perlu disadari bahwa negara kita berhadapan dengan faktor luar yang sangat kuat dan di luar kontrol pemerintah kita. Oleh karena itu, peningkatan kerja sama dengan negara lain dalam segala bidang perlu ditingkatkan. Negara harus bersifat terbuka, karena kerjasama dalam berbagai bidang menurut komitmen yang tinggi. Negara harus beradaptasi dengan sistem yang terus berubah, dan aktif mengikuti dan mengadakan perubahan. Manfaat dan kegunaan dari mempelajari ilmu sosial dan pengetahuan sosial antara lain :
a. meningkatkan wawasan dan kesadaran para guru dan bahkan siswa bahwa kita bukan hanya penghuni dari satu kampung, propinsi, negara akan tetapi penduduk dari satu dunia yang mempunyai ketergantungan satu sama lain. Oleh karena itu dalam bersikap dan bertindak harus mencerminkan sebagai warga negara.
b. menambah dan memperluas pengetahuan kita tentang dunia, sehingga kita dapat mengikuti perkembangan dunia dalam berbagai aspek, terutama dalam perkembangan IPTEK.
c.  mengkoordinasikan para mahasiswa untuk berfikir integral bukan general, sehingga suatu gejala atau masalah dapat ditanggulangi dari berbagai aspek.
d. melatih kepekaan dan kepedulian mahasiswa terhadap perkembangan dunia dengan segala aspeknya.
  1. Ilmu-ilmu sosial dalam IPS
      Ilmu Pengetahuan Sosial tidak bisa dipisahkan dari hakekat manusia itu sendiri, yaitu bahwa setiap manusia merupakan mahluk individual sekaligus sosial. Sebagai mahluk individual seseorang mempunyai kemampuan untuk memutuskan sesuatu, mempunyai keinginan dan sebagainya tanpa campur tangan orang lain, namun demikian ketika dia akan melaksanakan keputusan ataupun mewujudkan keinginannya tersebut akan bersangkutan dengan orang lain. Keterlibatannya ataupun interaksinya dengan orang lain ini yang disebut sebagai kehidupan sosial. Di dalam interaksi sosial tersebut akan selalu terjadi apa yang dinamakan kerjasama, saling ketergantungan, saling pengaruh mempengaruhi, persaingan dan bahkan mungkin konflik.
      Dalam kehidupan sosial yang merupakan kumpulan dari individu-individu akan terbentuk suatu komunitas dari yang terkecil ataupun terdekat hingga yang terbesar atau terjauh. Setiap manusia akan menjadi anggota masyarakat dari yang terdekat yaitu keluarga, rukun tetangga, kelurahan, kecamatan, kabupaten/ kotamadya, propinsi, negara sampai yang terjauh masyarakat dunia. Setiap individu akan berpartisipasi secara langsung maupun tidak langsung dalam seluruh tingkatan masyarakat tersebut. Ilmu sosial dan pengetahuan sosial  menekankan keanggotaan setiap manusia sebagai warganegara dunia/ global. Partisipasi dan pengetahuan merupakan 2 hal yang saling berkaitan bagai sekeping mata uang. Orang tidak mungkin berpartisipasi tanpa mengetahui bagaimana cara berpartisipasinya, demikian juga sebaliknya untuk apa berpengetahuan kalau tidak berpartisipasi. Partisipasi memerlukan adanya pengetahuan, sehingga di dalam partisipasi tersebut akan tercipta tujuan secara harmonis. Pengetahuan akan menyebabkan interaksi sosial seperti kerjasama, saling ketergantungan, saling pengaruh mempengaruhi berlangsung secara harmonis, sehingga kompetisi ataupun persaingan yang mengarah pada konflik/ disharmoni dapat ditekan sampai ke tingkat yang paling rendah.
5. Interaksi Global dari disiplin IPS
      a. Sejarah
      Dengan belajar sejarah kita akan mengetahui perubahan-perubahan yang terjadi dan mampu belajar dari perubahan yang terjadi tersebut, sehingga mampu mengantisipasi, menghadapi dan mengatasinya. Sejarah termasuk salah satu dari ilmu-ilmu sosial, sebagaimana ilmu-ilmu sosial lainnya, fokus kajian sejarah adalah manusia (individu atau kelompok masyarakat) yang hidup di suatu tempat (spatial) tertentu pada suatu waktu (temporal) tertentu. Faktor waktu inilah yang paling membedakan sejarah dengan ilmu-ilmu sosial lainnya. Kajian sejarah adalah kajian tentang manusia yang hidup di suatu tempat tertentu pada suatu waktu tertentu atau di masa lampau.
      Adapun sumbangan ilmu sejarah bagi Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) berupa kumpulan tentang pengetahuan masa lalu, yang memberikan pandangan bermakna terhadap apa yang sedang terjadi pada saat ini dan apa yang diharapkan pada masa datang. Hal ini dapat merupakan penjelasan tentang hubungan sebab akibat dari peristiwa (kejadian). Peristiwa-peristiwa tidak pernah terjadi dalam suatu kekosongan, melainkan ada sesuatu yang harus menimbulkan peristiwa itu dan ada sesuatu yang lain yang akan dipengaruhi olehnya.
     b. Ekonomi
      Ekonomi adalah tindakan manusia yang ditujukan untuk mencapai kemakmurannya. Tindakan manusia yang ditujukan untuk mencapai kemakmuran disebut tindakan ekonomi. Alasan yang mendorong manusia melakukan tindakan ekonomi disebut “motif ekonomi”, yaitu berusaha mencapai hasil yang sebesar-besarnya. Jadi setiap kegiatan atau usaha yang dilakukan manusia dalam bidang ekonomi yang berdasarkan motif dan prinsip ekonomi akan merupakan tindakan ekonomi. Sedangkan tindakan ekonomi yang dilakukan manusia akan sangat tergantung pada tingkat kemajuan ekonomi pada masa pelaku tindakan itu hidup.
      Pada prinsipnya setiap manusia merupakan produsen sekaligus konsumen terhadap barang maupun jasa. Kebutuhan manusia bersifat tidak terbatas, sementara prasarana dan sarana untuk memenuhi kebutuhan terbatas. Hukum ekonomi mengenal adanya kaitan antara penawaran/ supply dan permintaan/ demand, bila penawaran tetap/ turun sementara permintaan naik maka harga akan naik. Salah satu fenomena yang nampak dari hukum ekonomi bahwa bila permintaan naik sementara penawaran tetap atau bahkan turun seperti pada kenyataan belakangan ini, dengan terjadinya kenaikan nilai tukar mata uang asing, seperti dolar terhadap rupiah.
      c. Sosiologi
      Sosiologi mengajarkan kepada kita bahwa perilaku manusia dipengaruhi oleh kelompok tempat ia terlibat sebagai anggota dan oleh interaksi yang terjadi pada kelompok itu. Jadi kalau saja manusia hidup menyendiri, tidak saling berhubungan satu sama lain, maka tidak akan ada kegiatan sosial yang menjadi sasaran sosiologi. Perkembangan teknologi transportasi dan komunikasi telah menyebabkan interaksi manusia meluas ke tingkat global secara lebih intensif. Interaksi bisa terjadi secara fisik maupun non fisik.
      Sosiologi membatasi diri pada apa yang terjadi dewasa ini, bukan pada apa yang seharusnya terjadi. Oleh karena itu sosiologi termasuk disiplin yang kategoris, bukan disiplin yang normatif.
      Sebagai ilmu sosial yang obyeknya masyarakat, sosiologi bersifat empiris, teoritis, kumulatif dan nonetis. Bersifat empiris berarti sosiologi mendasarkan studinya terhadap kenyataan yang bukan spekulatif. Dengan teoritis bahwa sosiologi berusaha menyusun abstraksi dari hasil pengamatannya, yang disusun secara logis serta mampu menjelaskan hubungan sebab akibat. Bersifat kumulatif berarti bahwa teori-teori yang disusun berdasarkan pada teori-teori yang sudah diakui kebenaran ilmiahnya. Dan nonetis adalah bahwa kriteria yang dipergunakan bukanlah indah dan jelek, tetapi didasarkan pada kriteria benar dan salah yang dijelaskan secara analitis.
d.      Antropologi
      Antropologi bukanlah ilmu yang berdiri sendiri, biasanya bersifat timbal balik. Hubungan antropologi dengan geologi, yang mempelajari ciri-ciri lapisan bumi serta perubahan-perubahannya. Hubungan antropologi dengan paleontologi sebagai ilmu yang meneliti fosil makhluk-makhluk hidup dari kala-kala dahulu untuk membuat suatu rekonstruksi tentang proses evolusi. Hubungan antropologi dengan anatomi, kesehatan masyarakat, psikiatri linguistik , arkeologi dan seterusnya.
      Antropologi adalah ilmu yang mempelajari orang (bentuk khas fisiknya). Kumpulan orang yang membentuk suatu masyarakat memiliki budaya yang berkembang sejalan dengan invensi (penemuan) yang mereka punyai. Suatu invensi baru perlu diciptakan untuk menggantikan invensi lama, seperti traktor menggantikan bajak sawah, mobil menggantikan kuda atau keledai. Salah satu invensi yang perlu dipelajari dalam keadaan sekarang ini adalah perang, yang telah terjadi sejak lama dan telah meminta korban jiwa maupun materi yang tidak sedikit.
      Kondisi kehidupan yang secara rasial, sosial, ekonomi, budaya dan politik dapat dikatakan bersifat majemuk, sehingga menyebabkan kepentingan yang berbeda-beda. Kepentingan yang berbeda-beda ini secara positif menjadi dasar terjadinya kerjasama dalam berbagai bidang kehidupan, namun secara negatif menimbulkan berbagai konflik yang tidak jarang mengganggu perdamaian sampai terjadi peperangan.
      Mengenai isu dan masalah global, Merry M. Merryfield (1997 :8), mengemukakan pokok-pokok :
  1. Penduduk dan keluarga berencana (population and family planning).
  2. Hak rakyat menentukan pemerintahan sendiri (self determination).
  3. Pembangunan (development).
  4. Hak azasi manusia (human right).
  5. Emigrasi, imigrasi dan pengungsian (emigration, immigration and refugess).
  6. Kepemilikan bersama secara global (the global commons), lingkungan hidup dan sumberdaya alam (environment and natural resources).
  7. Persebaran kemakmuran.
  8. Teknologi informasi.
  9. Lingkungan dan sumberdaya
  10. Kelaparan dan bahan pangan.
  11. Perdamaian dan keamanan.
  12. Prasangka dan diskriminasi (Sumaatmadja, 2000:98).
      Isu dan masalah diatas bukan lagi hanya dirasakan secara lokal dan regional di tempat-tempat serta kawasan tertentu, melainkan sudah menjadi isu dan masalah global yang dirasakan serta disadari oleh masyarakat dunia. Badan dan lembaga dunia, baik organisasi yang merupakan bagian dari PBB maupun diluar PBB seperti LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat), sudah menaruh perhatian serta kepedulian terhadap masalah-masalah global tersebut.
      Sebagai contoh, kita angkat beberapa isu dan masalah, seperti penduduk dan keluarga berencana, pembangunan, hak azasi manusia, migrasi, lingkungan dan sumberdaya.
  1. Penduduk dan Keluarga Berencana
      Masalah penduduk bukan hanya merupakan masalah nasional Indonesia, melainkan juga merupakan masalah bangsa lain, baik bangsa-bangsa yang terbelakang dan sedang berkembang, maupun bangsa-bangsa yang telah maju. Persoalan-persoalan ketidak seimbangan antara pertumbuhan dan jumlah penduduk dengan ketersediaan bahan pangan, lapangan kerja serta perumahan (pemukiman) yang merupakan masalah kesejahteraan, bukan hanya masalah yang menimpa bangsa Indonesia, melainkan dialami oleh seluruh bangsa di dunia ini. Oleh karena itu, masalah ini dapat dinyatakan sebagai masalah global.
      Salah satu upaya mengatasi masalah penduduk yaitu dengan melakukan program keluarga berencana dengan mengatur jumlah anggota keluarga demi kesejahteraan masing-masing keluarga. Upaya ini tidak hanya dilakukan oleh bangsa-bangsa lain di dunia ini. Pelaksanaan program keluarga berencana tidak lancar seperti yang direncanakan dan diharapkan, melainkan masih menghadapi berbagai masalah. Oleh karena itu, program ini selain merupakan upaya pemecahan masalah, pada pelaksanaannya juga masih merupakan masalah global. PBB sebagai organisasi dan lembaga dunia, sangat memperhatikan masalah tersebut.
  1. Pembangunan
      Bartelmus, menyatakan bahwa pembangunan sebagai proses yang berupaya memperbaiki kondisi hidup masyarakat, baik kondisi material maupun immaterial termasuk kebutuhan-kebutuhan fisik, telah sedang akan dilakukan oleh semua bangsa di dunia ini. Namun demikian, karena pada pelaksanaannya melibatkan segala sumberdaya, baik SDA maupun SDM termasuk kemampuan IPTEKnya, masih banyak menghadapi masalah. Oleh karena itu pembangunan sebagai upaya pemecahan masalah kesejahteraan masyarakat, pada sisi lain masih menjadi masalah. Kenyataan demikian masih dialami oleh sebagian besar bangsa-bangsa di dunia. Dengan demikian pembangunan sebagai suatu masalah, juga menjadi masalah global.
  1. Hak Azasi Manusia (HAM)
      Firman Allah dalam Al Quran, surat Al Hujurat ayat 13 yang artinya “Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertaqwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal”.
      Berdasarkan ayat di atas, kita manusia bersifat majemuk. Namun demikian dihadapan Maha Pencipta tidak ada bedanya. Perbedaan yang ada diantara kita terletak pada ketaqwaan kita kepadaNya. Namun demikian, sesungguhnya selaku manusia memiliki hak azasi yang sama untuk diperlakukan sebagai mahlukNya. Akan tetapi di dalam kehidupan bermasyarakat hak azasi manusia ini mendapat perlakuan yang berbeda-beda oleh pihak-pihak tertentu, sehingga terjadi pelanggaran atas HAM tersebut. Diskriminasi rasial, etnis, agama dan lainnya merupakan pelanggaran terhadap HAM. Hal tersebut dialami oleh kelompok masyarakat atau perorangan tertentu di negara masing-masing. Masalah ini terjadi di seluruh dunia. Oleh karena itu HAM tidak hanya merupakan masalah lokal dan regional di tempat-tempat serta kawasan-kawasan tertentu, melainkan juga merupakan masalah global.
  1. Migrasi
      Perpindahan penduduk, baik dalam bentuk emigrasi maupun imigrasi ataupun pengungsian, terjadi dimana-mana di dunia ini. Faktor penyebabnya bermacam-macam mulai dari faktor ekonomi, bencana alam, wabah, politik sampai pada keamanan. Bagi kelompok atau perorangan yang melakukannya merupakan jalan keluar dari masalah yang dialaminya. Namun bagi negara atau kawasan yang didatangi mungkin menjadi masalah, karena menyangkut tempat penampungan, lapangan kerja, bahan kebutuhan dan lain-lain. Kita dapat menyimak dan mengamati proses perpindahan ini dari berbagai kawasan di dunia ini sebagai akibat berbagai masalah di negara, misalnya banjir, kesulitan ekonomi, pertentangan politik, menjadi penyebab terjadinya migrasi penduduk di kawasan yang bersangkutan, dan atau dari kawasan tersebut ke negara lain. Masalah migrasi ini telah menjadi masalah global.
  1. Lingkungan dan Sumberdaya
      Menurut UU RI No. 4 Tahun 1982, Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, mahluk hidup, termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya yang mempengaruhi kelangsungan kehidupan dan kesejahteraan manusia serta mahluk hidup lainnya.
      Masalah lingkungan seperti pencemaran, banjir, kekeringan, tanah longsor, hama, kebakaran hutan dan sebagainya dapat mengganggu bahkan mengancam kehidupan manusia, tidak hanya terjadi secara lokal maupun regional di tempat-tempat atau kawasan tertentu, melainkan secara meluas terjadi hampir di semua permukaan bumi ini.
      GT. Miller, mengemukakan sumberdaya alam adalah suatu bentuk materi atau energi yang diperoleh dari lingkungan fisikal, yang dapat memenuhi kehidupan manusia. Dengan demikian antara sumberdaya dengan lingkungan itu tidak dapat dipisahkan satu sama lain.
      Kandungan, persediaan, penggalian, pengolahan dan pemanfaatan sumberdaya, khususnya sumberdaya alam, tidak hanya menyangkut pemerintah serta negara pemilik sumberdaya yang bersangkutan, melainkan juga melibatkan negara-negara lain yang berkepentingan. Kuota produksi dan kuota perdagangan sampai pada harga sumberdaya alam tertentu yang strategis, merupakan kesepakatan bersama di antara negara-negara produsen dengan negara-negara konsumen. Minyak bumi, logam-logam tertentu dan mineral-mineral tertentu, baik penggalian maupun perdagangannya, ada pada kesepakatan bersama diantara negara-negara yang berkepentingan. Dengan demikian, mengenai sumberdaya alam ini dilandasi oleh kesejahteraan global negara-negara yang bersangkutan. Produksi, konsumsi dan perdagangannya memiliki dampak global terhadap kehidupan ekonomi, politik serta kondisi ekologi dunia. Dalam mekanisme dan dinamika produksi, pemanfaatan, konsumsi dan perdagangan sumberdaya alam ini terjadi proses ketergantungan (interdependensi) dan saling keterkaitan (interlingkage) antar berbagai negara di dunia yang berkepentingan. Kenyataan tersebut merupakan fenomena global yang terus berkembang dari waktu ke waktu. Pemanfaatan lingkungan dan sumberdaya yang menjadi aset dunia seperti samudera dan ruang angkasa, menuntut saling keterkaitan serta saling ketergantungan global yang mengoptimumkan pemanfaatan aset-aset tadi. Hal tersebut harus menjadi perhatian dan kepedulian tiap pribadi umat manusia, khususnya pribadi-pribadi pengambil kebijakan serta keputusan. Disinilah letak dan kedudukan wawasan dan kepedulian global dalam situasi kehidupan umat manusia yang makin mendunia.


D. Latihan/ Penilaian
1.    Jelaskan hakikat dan tujuan dari mata kuliah Pengantar Ilmu Sosial !
2.    Jelaskan perbedaan studi sosial, ilmu-ilmu sosial dan ilmu pengetahuan sosial !
3.    Di era globalisasi, manusia yang bagaimanakah yang tidak terpengaruh oleh perkembangan zaman?
4.  Kemajuan zaman sekarang ini akan mempengaruhi  dan berdampak terhadap  kelestarian lingkungan dan sumberdaya alam yang tersedia. Jelaskan bagaimana pendapat anda dengan kenyataan seperti ini.!
5.   Apa sumbangan ilmu-ilmu sosial seperti ilmu sejarah, ilmu antropologi, ilmu sosiologi, ilmu ekonomi terhadap isu-isu global yang berkembang saat ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar