CAKUPAN DAN RUANG LINGKUP
IPS
A. Kerangka Isi
Ilmu
Pegetahuan Sosial merupakan mata pelajaran yang memadukan konsep-konsep dasar
dari berbagai ilmu sosial yang disusun melalui pendekatan pendidikan dan
psikologis serta kelayakan dan kebermaknaannya bagi siswa dan kehidupannya.
Ilmu-ilmu sosial (khususnya ilmu sejarah, geografi, ilmu ekonomi/ koperasi,
ilmu politik dan pemerintahan, sosiologi, antropologi dan psikologi sosial)
sangat berperan dalam mendukung mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
dengan memberikan sumbangan berupa konsep-konsep ilmu yang diubah sebagai
“pengetahuan” yang berkaitan dengan kehidupan sosial yang harus dipelajari
siswa. Agar dapat mengajarkan mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial dengan
baik maka sangat perlu bagi para guru untuk mengetahui, memahami dan menerapkan
konsep-konsep dasar ilmu-ilmu sosial. Oleh karena itu bagi anda sebagai calon
guru yang nanti akan mengajarkan IPS sangat perlu pula untuk menguasai
konsep-konsep dasar ilmu-ilmu sosial itu. Namun sebelum anda mempelajari
konsep-konsep dasar ilmu-ilmu sosial, anda kami ajak terlebih dahulu untuk
memahami kedudukan ilmu sosial dalam pembagian ilmu.
Ketika
anda di SLTA dulu mungkin anda pernah mempelajari beberapa mata pelajaran,
misalnya sejarah, ekonomi, geografi, tata negara, sosiologi dan antropologi,
kimia, biologi, fisika, matematika dan lainnya. Mata pelajaran-mata pelajaran
yang pernah anda pelajari, atau mungkin paling tidak pernah anda dengar
namanya, merupakan sesuatu yang dapat disebut sebagai bidang ilmu atau disiplin
ilmu. Macam-macam ilmu tersebut merupakan hasil dari suatu proses perkembangan
ilmu pengetahuan manusia dari dahulu sampai sekarang.
Perkembangan
ilmu pengetahuan dapat ditelusuri sejak jaman Yunani kuno. Pada masa itu semua
pengetahuan pada mulanya merupakan satu kesatuan dan belum terbagi-bagi atau
terspesialisasi seperti sekarang ini. Yang dikenal pada
masa itu hanyalah filsafat, antara lain filsafat alam dan filsafat sosial
(Hoselitz, 1988, 5). Dari filsafat itulah kemudian orang mengembangkan berbagai
macam cabang ilmu pengetahuan sesuai dengan kebutuhan manusia. Filsafat alam
melahirkan ilmu-ilmu alamiah, dan filsafat sosial melahirkan ilmu-ilmu sosial.
Kemudian berikutnya lahir pula ilmu-ilmu budaya secara tersendiri.
Dilihat dari sejarah
perkembangan ilmu maka filsafat dapat dikatakan merupakan induk atau sumber
dari berbagai macam ilmu pengetahuan. Dari filsafat lahir tiga cabang ilmu
pengetahuan yang masing-masing terbagi-bagi lagi ke dalam beberapa disiplin
ilmu atau spesialisasi. Secara lengkap ketiga cabang ilmu pengetahuan itu
adalah sebagai berikut :
- Ilmu-ilmu alamiah (natural sciences), meliputi fisika, kimia, biologi, astronomi dan juga matematika.
- Ilmu-ilmu sosial (social sciences), meliputi sosiologi, ilmu ekonomi, ilmu politik, antropologi, sejarah, psikologi, geografi dan lainnya.
- Ilmu-ilmu budaya (humanities), meliputi ilmu bahasa, kesusastraan, kesenian dan lainnya.
Karena buku ini adalah
tentang konsep dasar Ilmu Pengetahuan Sosial, maka kami hanya akan membahas
ilmu-ilmu sosialnya saja. Dari pembagian diatas dapat kita lihat bahwa
ilmu-ilmu sosial pada awalnya juga berinduk kepada filsafat, yang kemudian
memisahkan dan mengembangkan diri terpisah dari ilmu-ilmu alamiah dan ilmu-ilmu
budaya. Ilmu sosialpun kemudian terpecah-pecah lagi ke dalam beberapa cabang
ilmu yang berbeda-beda fokus dan metode kajiannya. Dari ilmu sosial yang satu
kemudian lahirlah sosiologi, antropologi, geografi, sejarah, ilmu politik, ilmu
hukum, psikologi, ilmu ekonomi dan lainnya. Sekalipun semua ilmu sosial itu
sama mengkaji tentang manusia, tetapi setiap cabang ilmu sosial meninjaunya
dari sudut pandang yang berbeda.
B. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi cakupan dan ruang lingkup IPS ini, diharapkan mahasiswa dapat :
- Mengkategorikan kedudukan ilmu-ilmu sosial dalam program pendidikan ilmu pengetahuan sosial.
- Menjelaskan konsep-konsep dasar ilmu sejarah, geografi, ekonomi/ koperasi, ilmu politik dan pemerintahan, sosiologi, antropologi, dan psikologi sosial.
- Mampu mengenal dan mengembangkan konsep-konsep Ilmu Pengetahuan Sosial dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
C. Materi Pembelajaran
1. KONSEP DASAR SEJARAH
Sejarah dapat disebut
sebagai salah satu cabang ilmu sosial. Sejarah berkaitan dengan peristiwa masa lalu. Namun tidak
semua hal tentang masa lalu dapat disebut sebagai sejarah. Cerita atau dongeng
yang bersifat fiktif tentang masa lalu atau diragukan fakta pembuktiannya tidak tepat
untuk dapat disebut sejarah sebagai pengajaran. Sejarah yang baik menceritakan
tentang orang dan kejadian dalam semangat pengkajian sehingga mendorong
pendengar atau pembacanya berpikir kritis tentang apa yang benar-benar terjadi,
mengapa, dan apa artinya.. Jadi sejarah sebagai ilmu sosial harus membangkitkan
kajian kritis terhadap peristiwa masa lalu.
Sejarah merekam sejumlah
aspek kejadian, baik aspek sosial, budaya, geografi, ekonomi maupun oilitik. Oleh karena itu sejarah sering dipandang
sebagai fondasi atau komponen dari semua ilmu sosial. Sebagai akibatnya, maka
konsep utama dalam sejarah adalah waktu
dan kejadian. Konsep-konsep lain
dalam ilmu sejarah bersumber dari ilmu-ilmu sosial lainnya (Hoselitz, 1988,
266).
Sumbangan ilmu sejarah bagi ilmu pengetahuan sosial berupa kumpulan
tentang pengetahuan masa lalu, yang memberikan pandangan bermakna terhadap apa
yang sedang terjadi pada saat ini dan apa yang diharapkan pada masa datang. Hal
ini dapat merupakan penjelasan tentang hubungan sebab akibat dar peristiwa (kejadian).
Peristiwa-peristiwa tidak pernah terjadi dalam suatu kekosongan, melainkan ada
sesuatu yang harus menimbulkan peristiwa itu dan ada sesuatu yang lain yang
akan dipengaruhi olehnya.
- KONSEP DASAR GEOGRAFI
Geografi merupakan ilmu sosial yang memiliki kajian tentang ruang dan jarak yang menjadi tempat tinggal manusia. Para ahli geografi tertarik untuk mengkaji
konsep tersebut, seperti Malang, Surabaya, Tuban, pegunungan, padang pasir, dan
wilayah pertanian. Selain itu juga berkaitan dengan konsep wilayah (region),
bermakna sustu daerah yang meliputi jarak/ luas tertentu.
Konsep-konsep yang seringkali
digunakan dalam geografi adalah lokasi, posisi (kedudukan), situasi, tempat (site), distribusi dan perancangan. Menentukan lokasi atau menemukan suatu tempat di permukaan bumi
ini memerlukan keterkaitan dengan tempat-tempat yang diketahui. Posisi
(kedudukan) saat ini ditentukan oleh garis latitude dan longitude. Sementara
itu tempat (site) merujuk pada lokasi di suatu tempat yang pasti dengan suatu
gambaran atau sumber-sumber daya setempat. Distribusi (pembagian) berarti
dimana orang-orang hidup diatas bumi, sedangkan arrangement (perancangan)
merujuk pada bagaimana benda-benda ditempatkan di tempat orang-orang hidup.
Para
ahli geografi dapat melakukan inkuiri (pengkajian) dalam bentuk pembuatan peta
atau membandingkan persamaan dan perbedaan antara daerah-daerah di dunia.
Geografipun dapat mengkaji gambaran fisik daerah daerah, faktor-faktor cuaca,
kepadatan penduduk, sumber-sumber alam, penggunaan tanah, produsi pertanian,
industri, ekspor dan impor. Geografi mendorong para siswa untuk belajar
bagaimana berbagai faktor di suatu daerah, baik fisik maupun budaya, saling
berinteraksi.
Kesimpulannya,
sumbangan geografi terhadap ilmu pengetahuan sosial adalah tentang hubungan
interaksi antara orang-orang dan ruang/ tempat dan jarak. Bagaimana orang-orang
mempengaruhi tempat dimana dia tinggal dan bagaimana tempat-tempat itu
mempengaruhi orang-orang yang hidup disitu.
- KONSEP DASAR ILMU EKONOMI/ KOPERASI
Perhatian utama seorang ahli ekonomi adalah pada kemampuan masyarakat
untuk menyesuaikan kebutuhan mereka yang tidak terbatas kepada sumber-sumber
daya mereka yang terbatas. Seorang ahli ekonomi tertarik pada tindakan
masyarakat dalam menggunakan sumber-sumber daya, baik sumber daya manusia
maupun sumber daya fisik (alam), dalam menghasilkan barang dan jasa dan
pendistribusiannya pada masyarakat. Ia akan mencari jawaban terhadap
pertanyaan-pertanyaan tentang tentang apa, bagaimana, kapan dan untuk siapa
memproduksi sumber daya itu.
Menurut Martin dan
Miller, masyarakat yang berbeda menghasilkan sistem ekonomi yang berbeda. Tugas
utama ilmu ekonomi adalah menjelaskan persamaan-persamaan esensial dan hakekat
perbedaan-perbedaan dalam kehidupan ekonomi pada masyarakat yang berbeda itu,
sehingga seseorang dapat memahami dengan lebih baik tentang kondisi-kondisi
tempat dia hidup dan memahami alternatif-alternatif yang terbuka baginya.
Konsep-konsep yang
paling dasar dalam ilmu ekonomi adalah kelangkaan (scarcity), spesialisasi
(specialization), saling ketergantungan (interdependence), pasar (market), dan
kebijaksanaan umum (public policy). Kelangkaan
berarti bahwa suatu pilihan harus dibuat dalam pengalokasian sumber-sumber
daya tertentu, apakah uang, wakt, atau minyak bumi yang ingin digunakan
masyarakat sesuai keinginannya, sehingga masyarakat harus membuat pilihan.
Konsep spesialisasi merujuk pada pembuatan
pilihan yang sepenuhnya atau seutuhnya hanya pada satu macam tugas. Misalnya
dalam sebuah perusahaan pakaian jadi. Astuti bekerja hanya memotong kain, Anita
hanya menjahit, Hena yang memasang kancing, dan Endang yang menyetrika dan
membungkusnya. Tiap-tiap pekerja sudah secara spesialisasi atau secara khusus
hanya mengerjakan satu tugas khususnya.
Konsep pasar berarti ada pertimbangan antara
kebutuhan terhadap barang dan jasa yang telah dihasilkan atau disediakan.
Konsep saling ketergantungan menggambarkan
adanya ketergantungan atau keterkaitan antara seseorang dengan lainnya.
Seseorang tidak dapat menghasilkan semua hal yang dibutuhkan dan ia tergantung
pada jasa orang lain. Misalnya anda tidak mungkin bisa memenuhi semua kebutuhan
anda. Baju, sepatu, buku, alat tulis, makanan juga pelayanan jasa
(transportasi, telepon, pendidikan dll) yang anda butuhkan seharri-hari tentu
tidaka akan dapat anda penuhi sendiri, sehingga anda akan tergantung pada
barang-barang dan jasa yang disediakan oleh orang lain. Sementara itu, konsep keijaksanaan umum adalah suatu pola
membuat keputusan yang menentukan apa yang akan dan tidak akan diproduksi atau
dilakukan.
Seorang ahli ekonomi
dapat melakukan pengumpulan dan analisis data tentang sistem ekonomi. Sistem
ekonomi yang dimaksud adalah pola atatanan atau mekanisme kehidupan perekonomian.
Ahli tersebut dapat melakukan penelitian untuk menentukan bagaimana sistem
ekonomi berkembang dan berubah. Penelitian lainnya dapat dilakukan dengan meneliti lembaga-lembaga ekonomi
seperti konsumen, bisnis, pemerintah atau pasar. Misalnya seorang peneliti atau
pengamat ekonomi dapat mengajukan pertenyaan-pertanyaan seperti : apa dan
bagaimana yang banyak dibeli oleh konsumen? Tipe industri apa yang sekarang ini
sedang berkembang? Program ekonomi apakah yang sekarang ini didukung oleh
pemerintah? Bagaimanakah pengaruh krisis moneter
terhadap daya beli dan kesejahteraan masyarakat?
Seorang pengkaji ekonomi
dapat juga meneliti efisiensi sistem ekonomi untuk menentukan apakah
perkembangan ekonomi secepat yang diharapkan dalam kondisi saat ini. Ia juga
dapat melakukan ramalan tentang kegiatan ekonomi masyarakat di masa depan
apakah akan naik atau turun.
Menurut Skeel, sumbangan
ilmu ekonomi terhadap ilmu pengetahuan sosial adalah menyediakan pengetahuan
tentang bagaimana masyarakat memutuskan untuk menggunakan dan mengalokasikan
sumber-sumber daya mereka, bagaimana sistem ekonomi berkembang dan berjalan,
dan tentang masalah-masalah yang dihadapi oleh orang-orang dan sistem ekonomi
ketika mereka mencoba memenuhi kebutuhannya. Para
siswa akan menyadari bagaimana sumber daya yang terbatas akan menyebabkan
mereka membuat keputusan tentang bagaimana sumber daya mereka digunakan.
- KONSEP DASAR ILMU POLITIK DAN PEMERINTAHAN
Ilmu Politik merupakan
ilmu yang mempelajari hal ikhwal kenegaraan atau politik. Untuk dapat memenuhi
apakah ilmu politik dan apa konsep-konsep yang dibahas dalam ilmu politik, maka
kita perlu terlebih dahulu memahami apakah politik itu. Miriam Budiarjo
menyatakan bahwa poltik adalah bermacam-macam kegiatan dalam suatu sistem politik
(atau negara) yang menyangkut proses menentukan tujuan-tujuan dari sistem itu
dan melaksanakan tujuan-tujuan itu.
Politik selalu
menyangkut kepentingan tujuan-tujuan dari seluruh masyarakat (public goals) dan
bukan tujuan pribadi seseorang (private goals). Pengambilan keputusan (decision making) mengenai apakah yang
menjadi tujuan dari sistem politik itu dilakukan melalui seleksi antara
beberapa alternatif dan penyusunan skala prioritas dari tujuan-tujuan yang
dipilih itu. Untuk melaksanakan tujuan-tujuan itu perlu ditentukan kebijaksanaan-kebijaksanaan umum (public
policies) yang menyangkut pengaturan dan pembagian (distribution) atau alokasi
(allocation) kekuasaan dan sumber-sumber yang ada. Pelaksanaan
kebijaksanaan-kebijaksanaan itu perlu dimiliki kekuasaan (power) dan kewenangan
(authority), yang akan dipakai baik untuk membinna kerjasama ataupun untuk
menyelesaikan konflik yang mungkin timbul dalam proses ini.
Dari penjelasan diatas
dapat kita tarik beberapa konsep pokok ilmu politik, yaitu : negara, kekuasaan,
pengambilan keputusan, kebijaksanaan dan pembagian kekuasaan, demokrasi dan
lain-lain. Sementara itu Skeel menambahkan konsep ilmu politik lainnya yang
perlu dipahami yaitu sosialisasi politik, keabsahan (legitimacy), kewenangan
(authority) dan perilaku politik (political behavior).
Negara adalah suatu organisasi yang meliputi wilayah, sejumlah
rakyat dan mempunyai kekuasaan berdaulat keluar dan kedalam. Setiap negara
memiliki sistem politik (political system) yaitu pola mekanisme (pelaksanaan)
kekuasaan. Sedangkan yang dimaksud kekuasaan adalah hak dan kewenangan dan
tanggung jawab untuk mengelola tugas tertentu. Kekuasaan (negara) mampu
mempengaruhi tingkah laku orang atau kelompok lain sesuai dengan ketentuannya.
Kekuasaan ini bisa berada pada tingkat nasional, kelompok sosial, kelompok
keagamaan ataupun pada keluarga. Keabsahan berkaitan dengan legalisasi dan
penerimaan masyarakat. Sistem politik bersifat lebih tinggi daripada kekuasaan
masyarakat.
Keputusan adalah penentan pilihan
diantara beberapa alternatif. Sedangkan istilah
pengambilan keputusan (decision making)
menunjuk pada proses yang terjadi sampai keputusan itu tercapai. Menurut
Miriam Budiarjo, pengambilan keputusan sebagai konsep pokok ilmu polotok menyangkut
keputusan-keputusan yang diambil secara kolektif dan yang mengikat seluruh
masyarakat.
Sementara itu yang
dimaksud kebijaksanaan (policy)
adalah pola kebijaksanaan dan atau proses penentuan keputusan yang diambil oleh
seorang pelaku atau kelompok politik (misalnya partai politik) dalam usaha
memilih tujuan-tujuan dan cara-cara untuk mencapai tujuan-tujuan itu. Pihak
yang membuat kebijaksanaan itu pada prinsipnya mempunyai kekuasaan untuk
melaksanakannya. Sedangkan yang dimaksud pembagian dan alokasi (distributiob
and allocation) adalah pembagian dan penjatahan dari kekuasaan dalam
masyarakat.
Yang dimaksud dengan sosialisasi politik adalah proses
pembinaan politik masyarakat agar mereka memahami hal ikhwal politik secara
baik dan benar. Dengan kata lain, sosialisasi pilitik merupakan upaya agar
warga masyarakat dapat berpartisipasi dalam sistem politik yang berlaku.
Sementara itu, kewenangan (authority) adalah
hak yang sah dari individu-individu untuk melaksanakan kekuasaan terhadap orang
lain. Sedangkan perilaku politik (political
behavior) adalah suatu cara yang dilakukan individu-individu dalam melaksanakan
hak dan kewajibannya.
Sumbangan ilmu politik
terhadap ilmu pengetahuan sosial adalah menyediakan informasi dasar mengenai
proses, perilaku, dan lembaga-lembaga politik, juga tentang hubungan diantara
warga negara, kebijaksanaan umum, dan gagasan-gagasan tentang pemerintahan,
seperti demokrasi, keadilan dan kesamaan. Melalui ilmu pengetahuan sosial yang
disumbang oleh ilmu politik ini para siswa dapat belajar bagaimana
kejadian-kejadian politik berpengaruh pada kehidupan mereka begitu juga
bagaimana mereka tersosialisasikan atau belajar untuk berpartisipasi di dalam
sistem politiknya (negaranya).
- KONSEP DASAR SOSIOLOGI
Para ahli
sosiologi menaruh perhatian pada perilaku dan lembaga serta interaksi antar
individu dan kelompok/ asosiasi dalam bermasyarakat. Sosiologi mengamati
keanggotaan orang-orang dalam kelompok, seperti dalam keluarga, sekolah,
lembaga agama dan pemerintah. Mereka mengkaji tentang kelompok-kelompok
misalnya tentang organisasi internalnya, proses pemeliharaan keutuhan kelompok
itu, dan hubungan diantara anggota-anggotanya. Para ahli sosiologi itu juga
mengkaji pengaruh kelompok tersebut terhadap pra anggotanya, untuk mengenali
perubahan perilaku yang ditunjukkan oleh para anggotanya.
Para
sosiolog dapat menyumbangkan pengetahuan tentang lembaga-lembaga sosial (social
institusion). Mereka pun dapat mengkaji tentang keanggotaan, perilaku, tujuan,
norma, nilai, peran, kekuasaan dan lokasi. Mereka dapat menggambarkan proses
sosial (social process) dari interaksi yang paling sederhana ke sosialisasi,
kerja sama, persaingan (kompetisi), dan pertentangan (konflik). Mereka dapat
juga menjelaskan mengapa para anggota suatu kelompok berperilaku seperti itu.
Konsep-konsep utama dalam sosiologi mencakup kelompok (group), lembaga
(institution), peran (role), norma (norm), nilai (value), sosialisasi
(civilization) dan masyarakat (society).
Konsep
kelompok (group), menunjukkan pada
sejumlah orang yang hidup bersama dalam
mencapai satu tujuan atau karena mereka mengikuti tatanan nilai yang sama.
Konsep lembaga atau pranata (institution)
merujuk bukan hanya kepada lembaga dalam arti wadah atau badan. Lembaga atau
pranata sosial menurut Soerjono Soekanto adalah himpunan dari norma-norma dari
segala tindakan yang berkisar pada suatu kebutuhan pokok didalam kehidupan
masyarakat. Jadi pranata sosial pada dasarnya bermula dari adanya
kebutuhan-kebutuhan manusia yang perlu dipenuhi, yang pemenuhannya memerlukan
keteraturan. Lembaga atau pranata sosial itu misalnya lembaga keluarga, lembaga
ekonomi, lembaga pendidikan, lembaga politik dan lembaga agama.
Peran (role) sebagai konsep sosiologi dapat diartikan
sebagai fungsi peran oleh seseorang dalam suatu lembaga sesuai dengan kedudukan
atau statusnya. Sosialisasi dapat
diartikan sebagai proses membantu individu melalui belajar dan menyesuaikan
diri, bagaimana cara hidup dan bagaimana cara berfikir kelompoknya, agar dapat
berperan dan berfungsi dalam kelompoknya. Dengan kata lain sosialisasi
merupakan proses mempelajari norma, nilai, peran dan semua persyaratan lainnya
yang diperlukan untuk memungkinkan partisipasi yang efektif dalam kehidupan
sosial.
Konsep
norma (norm) merujuk tatanan normatif yang diharapkan dari individu dalam
suatu peran. Norma menurut Robert M Z Lawang adalah
patokan perilaku dalam suatu kelompok tertentu. Norma memungkinkan seseorang
untuk menentukan terlebih dahulu bagaimana tindakannya itu akan dinilai oleh
orang lain, dan norma ini merupakan kriteria bagi orang lain untuk mendukung
atau menolak perilaku seseorang. Sementara itu nilai (value) adalah apa yang dianggap penting atau berharga bagi
individu atau kelompok. Menurut Lawang nilai adalah gambaran mengenai apa yang
diinginkan, yang pantas, yang berharga, yang mempengaruhi perilaku sosial dari
orang yang memiliki nilai itu.
Sosiologi memberikan
sumbangan kepada ilmu pengetahuan sosial berupa pemahaman tentang bagaimana
lembaga-lembaga sosial berkembang dan bagaimana orang-orang berinteraksi di
dalamnya. Para siswa dapat belajar tentang
lembaga-lembaga tersebut dan bagaimana lembaga-lembaga tersebut mempengaruhi
kehidupannya.
- KONSEP DASAR ANTROPOLOGI
Kepustakaan antropologi
lebih tersebar dan terpecah-pecah dibandingkan disiplin ilmu sosial yang lain.
Antropologi bukanlah ilmu sosial yang eksklusif. Diantara para ahli yang
bekerja dalam bidang ilmu ini, ada yang meneliti subjek yang erat kaitannya
dengan ilmu-ilmu alamiah, dan ada pula yang lebih dekat dengan disiplin
humanistik. Para ahli ini mengkhususkan diri
dalam sub bidang yang kesemuanya memberikan sumbangan kepada antropologi
sebagai kajian umum mengenai manusia, walau sering hubungan antara sub bidang
tersebut longgar.
Antropologi Amerika,
baik dengan konsentrasi objek sosial maupun kebudayaan, mengacu kepada
antropologi “sosial” dan “kebudayaan” sebagai pengkhususan paling dekat dengan
ilmu sosial, sedangkan Inggris menolak istilah antropologi budaya dan lebih menyukai
istilah antropologi sosial saja.
Beberapa konsep dasar
antropologi meliputi kebudayaan (culture), adat istiadat (custom), etika
(ethics), ras (race), tradisi (traditions), hukum (law), dan keyakinan
(beliefs).
Kebudayaan adalah perilaku sekelompok orang sebagai hasil belajar. Adat istiadat atau kebiasaan adalah
perilaku yang biasa atau diterima atau dipraktekkan dalam kelompok manusia. Etika adalah keputusan di dalam suatu
kelompok tentang apa yang baik dan benar. Ras
menggambarkan sekelompok besar orang
yang mempunyai gambaran yang dapat dibedakan secara jelas dan membedakannya
dari kelompok lainnya. Hukum adalah
perangkat aturan yang resmi yang disetujui oleh suatu kelompok dan dijadikan
sebagai pedoman perilaku. Keyakinan adalah
kebenaran yang diterima yang kita pegang tanpa bukti yang positif. Tradisi adalah keyakinan dan adat istiadat yang
turun temurun dari satu generasi ke generasi berikutnya.
Antropologi memberikan sumbangan kepada ilmu pengetahuan sosial dengan
memberikan pengertian tentang bagaimana kebudayaan berkembang dan mengapa kebudayaan
tersebut berbeda. Antropologi membantu para siswa memahami bagaimana dan
mengapa orang-orang mempunyai kebudayaan yang berbeda dengan kebudayaan mereka
sendiri.
- KONSEP DASAR PSIKOLOGI SOSIAL
Psikologi sosial merupakan salah satu cabang dari
psikologi. Psikologi merupakan disiplin ilmu yang memusatkan pengkajian pada
pemahaman terhadap proses mental (kejiwaan) dan perilaku individu. Sedangkan
psikologi sosial lebih memfokuskan proses kejiwaan dan perilaku antar pribadi
(interpersonal behavior). Dengan kata lain psikologi sosial mengkaji tentang
proses kejiwaan dan perilaku sosial manusia sebagai makhluk sosial.
Beberapa konsep dasar psikologi sosial antara lain meliputi konsep
kedirian (self), motif, sikap, persepsi interpersonal, kelompok, norma kelomok,
konflik dan sebagainya. Konsep diri (self) mempunyai arti sebagai keseluruhan
pemikiran seseorang tentang dirinya. Kita belajar tentang diri kita dari
refleksi penilaian orang lain terhadap kita. Kita juga belajar tentang diri
kita melalui hasil-hasil tindakan yang kita lakukan.
Meskipun sedikit psikolog yang pada dasarnya tertarik terhadap persepsi,
belajar atau motivasi telah berusaha untuk memperluas kerangka acuan konseptual
mereka ke dalam teori tingkah laku umum, kebanyakan dari mereka membatasi
penelitian mereka pada aspek khusus dari interaksi total antara organisme dan
lingkungan. Pada umumnya interaksi inilah yang akhirnya menjadi perhatian para
psikolog. Walaupun hal yang tersebut diatas juga berlaku bagi banyak ahli
psikologi sosial, psikologi sosial secara keseluruhan sesungguhnya melibatkan
semua aspek interaksi ini, tetapi hanya bila psikologi sosial ditempatkan
diantara objek-objek yang mempunyai arti sosial.
Untuk
memperoleh gambaran yang menyeluruh tentang konsep-konsep dan metode pengkajian
dari setiap ilmu sosial, dapat dilihat pada tabel berikut ini.
KONSEP-KONSEP DASAR, METODE
PENELITIAN
DAN TINGKAT KEPENTINGAN
ILMU SOSIAL
Konsep Dasar
ANTROPOLOGI
Persamaan dan
perbedaan karakteristik fisik dan budaya manusia.
Hubungan
aspek-aspek budaya terhadap keseluruhan suatu budaya.
Kebudayaan, adat
istiadat, etika, ras, tradisi, hukum dan keyakinan.
|
Konsep Dasar
SOSIOLOGI
Kelompok dan
lembaga, hubungan antar kelompok, peran individu dalam kelompok, norma,
nilai, sosialisasi dan masyarakat.
|
Konsep Dasar
EKONOMI
Keinginan
manusia lebih besar dari pada sumber daya yang tersedia, kelangkaan,
spesialisasi, saling ketergantungan, pasar, kebijakan umum.
|
Metode Penelitian :
Penggalian arkeologi,
Studi lapangan
|
Metode Penelitian :
Observasi, teorisasi, menguji
teori melalui kuisioner (angket) dan wawancara
|
Metode Penelitian :
Definisi masalah, analisis sebab, prediksi pengaruh
|
Tingkat Kepentingan :
Menggambarkan keanekaragaman perilaku manusia dan membantu memahami
kebudayaan yang berbeda
|
Tingkat Kepentingan :
Berkaitan dengan kekuatan sosial dalam kehidupan kita dan
kekuatan dalam kehidupan orang lain yang dapat diterapkan kepada kita
|
Tingkat Kepentingan :
Berkaitan dengan realitas ekonomi suatu bagian penting dari kehidupan
sehari-hari.
|
Konsep Dasar SEJARAH
Memahami peristiwa-peristiwa masa lalu dan bagaimana peristiwa-peristiwa
itu dihubungkan dengan masa kini dan masa akan datang
|
Konsep Dasar GEOGRAFI
Kesamaan dan perbedaan, permukaan bumi, hubungan lingkungan fisik dengan
manusia, keaslian asal usul dan komposisi kelompok manusia sebagai hasil
posisi geografi, tempat, distribusi dan perencanaan
|
Konsep Dasar ILMU POLITIK
Sistem politik, ide dan doktrin tentang pemerintahan, sosialisasi
politik, kewenangan, perilaku politik, dan kebijaksanaan umum
|
Metode Penelitian :
Pengumpulan informasi,
pengujian informasi
|
Metode Penelitian :
Metode regional- satu wilayah (region) dibagi ke dalam pemetaan berdasarkan
cuaca, vegetasi, dan bentuk tanah dan pengamatan langsung
|
Metode Penelitian :
Studi kasus,
perkembangan sejarah,
studi perbandingan
|
Tingkat Kepentingan :
Membantu memahami masa lalu, membantu menunjukkan kesalahan, dan
cara-cara yang mungkin untuk menghindarkan kesalahan itu di masa datang
|
Tingkat Kepentingan :
Membantu memahami hubungan antara manusia dan lingkungannya dan dalam
memahami ciri-ciri fisik bumi
|
Tingkat
Kepentingan :
Mendorong
partisipasi aktif dalam proses politik dan menjelaskan citra kognitif tentang
pemerintahan
|
Dikutip dari D.J. Skeel (1995:39).
8.
MATERI DAN RUANG LINGKUP IPS SD
Materi dan ruang lingkup
yang disajikan berikut ini agak mirip dengan apa yang dijelaskan oleh Preston dan Herman. Dalam Kurikulum Sekolah Dasar materi
yang diajarkan sebagai berikut:
Bahan untuk kelas I ialah
tentang kehidupan di rumah dan sekitarnya yang menyangkut hubungan sosial. Termasuk kekeluargaan, sopan santun,
kegotong royongan, tanggung jawab dan tata tertib di jalan, sekolah dan
sekitarnya.
Di
kelas II mengenal hak dan kewajiban anggota keluarga, saling menghormati di
lingkungan keluarga, membiasakn hidup hemat, dokumen diri dan keluarga serta
lingkungan alam.
Di kelas III mempelajari
lingkungan keluarga, lingkungan rumah, lingkungan sekolah, RT, RW, wilayah
kelurahan, kecamatan dan kota administratif.
Di
kelas IV sudah mempelajari seluruh tanah air, kedelapan penjuru angin,
pengetahuan peta, termasuk kondisi propinsi, sumberdaya alam, komunikasi dan transportasi.
Di
kelas V berisi tentang peninggalan sejarah (Hindu, Budha dan Islam), keragaman
kenampakan alam dan buatan, pembagian wilayah waktu, keragaman suku bangsa dan
budaya, melakukan kegiatan ekonomi, perjuangan melawan penjajah dan pergerakan
nasional, persiapan kemerdekaan, peristiwa sekitar proklamasi, dan perjuangan
mempertahankan kemerdekaan.
Di
kelas VI sudah semakin meluas, yaitu berisi tentang globalisasi, masyarakat
sebagai potensi bangsa, penerapan nilai-nilai pancasila, koperasi dan
perekonomian , gejala alam dan sosial di Indonesia dan negara tetangga,
kenampakan alam dunia sera pelaksanaan hak azasi manusia dalam masyarakat.
Penataan bahan belajar
seperti diatas merupakan pendekatan lingkungan meluas (expanding environment
approach). Schnelder mengungkapkan bahwa penataan bahan belajar secara meluas
ini juga menghadapi kritik tajam. Salah satu kritik mengatakan bahwa penataan
tradisional kurang ilmiah (lack of scholarly substance).
KELAS
|
LINGKUNGAN MELUAS
|
I
|
Rumah, sekolah, lingkungan sekitar,
Rukun Warga, Rukun Tetangga
|
II
|
Kecamatan
|
III
|
Kabupaten
|
IV
|
Propinsi
|
V
|
Indonesia
Internasional
|
VI
|
Indonesia
Internasional
|
Sumber : Depdikbud Jawa Timur
D. Ringkasan
IPS merupakan mata pelajaran yang
memadukan konsep-konsep dasar dari berbagai ilmu sosial yang disusun melalui
pendekatan pendidikan dan psikologis serta kelayakan dan kebermaknaannya bagi
siswa dan kehidupannya. Diantaranya ilmu sejarah, ilmu geografi, ilmu ekonomi/
koperasi, ilmu politik dan pemerintahan, sosiologi, antropologi dan psikologi
sosial.
Konsep dasar sejarah adalah waktu dan
kejadian, konsep dari geografi adalah region (wilayah) serta ruang dan jarak,
lokasi, posisi, situasi, tempat, distribusi dan perancangan. Konsep ilmu
ekonomi dan koperasi meliputi kelangkaan, spesialisasi, ketergantungan, pasar
dan kebijaksanaan umum. Konsep ilmu politik dan pemerintahan mencakup negara,
kekuasaan, pengambilan keputusan, kebijaksanaan dan pembagian kekuasaan,
demokrasi. Sedangkan konsep dasar sosiologi mencakup kelompok, lembaga, peran,
norma, nilai, sosialisasi dan masyarakat. Konsep antropologi diantaranya
meliputi kebudayaan, adat istiadat, etika, ras, tradisi, hukum dan keyakinan.
Konsep dasar psikologi sosial diantaranya adalah kedirian/ self, motif, sikap,
persepsi interpersonal, kelompok, norma, kelompok dan konflik.
Materi dan ruang lingkup IPS SD yaitu
untuk kelas I tentang kehidupan di rumah dan sekitarnya, kelas II mengenal hak
dan kewajiban anggota keluarga, kelas III meliputi lingkungan keluarga, rumah,
sekolah, RT, RW, kelurahan dan kabupaten. Sedangkan IV mempelajari seluruh
tanah air, kelas V tentang peninggalan sejarah dan kelas VI sudah semakin
meluas meliputi globalisasi masyarakat sebagai potensi bangsa, perekonomian,
gejala alam dan sosial di Indonesia, negara tetangga dan kenampakan alam dunia.
D. Latihan
- Jelaskan kedudukan ilmu sosial dalam bidang ilmu!
- Apa yang anda ketahui tentang :
·
Konsep dasar sosiologi
·
Konsep dasar antropologi
·
Perbandingan
antara konsep dasar ilmu politik dan ilmu pemerintahan
- Jelaskan konsep-konsep dasar yang terdapat dalam ilmu ekonomi!
- Menurut pendapat anda, mengapa metode penelitian antropologi dan sejarah hampir sama. Jelaskan pula bidang kajiannya dan tingkat kepentingannya.
- Jelaskan materi dan ruang lingkup IPS dalam pembelajaran di SD!
nice info banget kak
BalasHapusKNIC Industrial Park